Kemampuan ini tentu sangat dibutuhkan dalam sistem permainan yang dibangun STY di Timnas Indonesia yaitu bermain operan pendek dari belakang.
Kemampuan bertahan Gooijer juga cukup mumpuni meski posisi aslinya bukan bek tengah. Ia mencatatkan dua kali menang duel udara dari dua kali duel.
Skill bertahan Gooijer sudah terlihat sejak di Ajax musim lalu. Disitat WhoScored, ia mencatatkan rata-rata 3,1 tekel, 1,3 sapuan, dan 0,4 intersep sukses di Eredivisie.
Kekurangan
Selain kelebihan, tentu ada kekurangan yang harus diperbaiki oleh Gooijer. Salah satunya soal pemosisian dan pergerakan tanpa bola.
Gol FC Utrecht yang dicetak Ole Romeny ke gawang PEC Zwolle juga tidak terlepas dari kesalahan Gooijer yang kurang tepat dalam melakukan positioning.
Awalnya ia coba membangun serangan dengan melakukan operan di daerah pertahanan sendiri. Namun setelah mengoper, ia justru bergerak di arah depan yang menyebabkan penumpukan pemain dan muncul gap cukup jauh antar pemain di lini belakang.
Karena opsi mengoper jadi lebih sedikit, Davy van den Berg melakukan back pass lalu direbut oleh pemain FC Utrecht, Jens Toornstra, sehingga bisa memberi umpan kepada Romeny yang mengkonversinya jadi gol.
Kontributor: Aditia Rizki
Baca Juga: Tiga Kata Marselino Ferdinan Pasca Gabung ke Oxford United