Suara.com - Bek timnas Indonesia, Jay Idzes, diambang mencetak rekor sebagai pemain Indonesia pertama yang tampil di Serie A Italia pada Senin, 19 Agustus mendatang.
Venezia dijadwalkan bertandang ke markas Lazio dalam matchday pertama Serie A 2024/2025. Laga ini akan berlangsung di Stadion Olimpico, Roma.
Pertandingan itu jadi kesempatan Jay Idzes untuk mencetak rekor tersebut. Hal itu mengingat bek berusia 24 tahun itu merupakan pilihan utama pelatih Venezia FC, Eusebio Di Francesco.
Pada laga Coppa Italia antara Venezia FC vs Brescia pada Sabti, 11 Agustus 2024 lalu, Jay Idzes tampil sebagai starter dan bermain penuh.
Meskipun Venezia FC kalah 1-3, Idzes tampil apik di mana dia mencetak satu-satunya gol untuk timnya.
Pelatih Eusebio Di Francesco menilai sektor bertahan perlu perbaikan, yang harus dilakukan Idzes untuk mempertahankan posisi di starting XI.
"Pertandingan ini harus menjadi pelajaran bagi kami, terutama dalam perkembangan tim," kata Eusebio DI Francesco.
"Hasil babak pertama tidak mencerminkan peluang kami, dan gol di babak kedua menghentikan kami akibat kesalahan pertahanan."
"Beberapa hal positif terlihat dalam manuver, namun pertahanan kami kurang memadai. Kami bekerja keras, tetapi lawan lebih baik dalam memanfaatkan peluang."
Jika Jay Idzes bermain di laga kontra Lazio, ia akan menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Serie A.
Pencapaian itu merupakan prestasi tersendiri mengingat para pendahulu Jay Idzes di Timnas Indonesia tidak ada yang mampu mewujudkan impian tersebut.
Pendahulu Jay Idzes, kiper Kurnia Sandy, sempat diambang untuk mencetak rekor itu pada Serie A musim 1996-1997.
Saat itu, dia masuk tim utama Sampdoria berkat program Primavera. Meski cuma jadi kiper pelapis, dia sempat hampir masuk skuad utama dalam satu pertandingan.
Kesempatan tersebut muncul setelah dua kiper Sampdoria, Fabrizio Ferron dan Matteo Sereni absen karena beberapa alasan.
Pelatih Sven-Goran Eriksson saat itu memberi tahu Kurnia Sandy akan masuk starting XI tim pada laga pekan ke-20 kontra AS Roma pada 16 Februari 1996.
Namun, kesempatan di depan mata akhirnya sirna karena Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) secara mengejutkan belum melengkapi dokumen International Transfer Certificate (ITC) milik Sandy.
Kontributor : Imadudin Robani Adam