Suara.com - Pasca tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 suporter, Arema FC angkat kaki dari Stadion Kanjuruhan. Sejak BRI Liga 1 musim 2022/2023 hingga saat ini, Arema tak lagi bermarkas di sana.
Sepanjang itu, klub berjuluk Singo Edan tersebut menjadi tim musafir. Arema FC tiap musimnya harus berpindah-pindah markas, termasuk di BRI Liga 1 2024/2025.
Namun kekinian, manajemen Arema FC berharap mereka bisa kembali bermarkas di Stadion Kanjuruhan.
Manajer Operasional Arema FC Sudarmaji di Kota Malang, Minggu, mengatakan Stadion Soepriadi, Kota Blitar tetap menjadi opsi kandang jika renovasi Stadion Kanjuruhan masih belum selesai pada Desember.
Baca Juga: H-1 Tyronne del Pino Dicoret dari DSP Persib, Bojan Hodak Ungkap Apa yang Terjadi
"Semoga bisa selesai Desember, nanti pekan ketujuh Arema itu sudah masuk Desember melawan Persita. Meski begitu kami rencanakan masih di Blitar," kata Sudarmaji.
Pemilihan Stadion Soepradi juga mempertimbangkan jarak tempuh dan biaya yang dikeluarkan oleh para Aremania saat akan menyaksikan laga kandang Arema FC.
Sudarmaji menyatakan manajemen kini terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang untuk mendapatkan izin menggunakan Stadion Kanjuruhan.
"Kami sudah persiapan sejak Agustus, di Blitar jalan dan tim yang presentasi di Blitar akan geser ke Kanjuruhan," ujarnya.
Selain renovasi, Sudarmaji juga menyebut keputusan bisa atau tidaknya menggunakan Stadion Kanjuruhan bergantung pada hasil asesmen yang dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Tapi stadion ini sudah dapat atensi dari PSSI dan LIB. Kemungkinan November tidak ada pertandingan karena FIFA matchday dan waktu itu yang kami maksimalkan untuk bisa pindah ke situ," ungkapnya.