2 Pemain Asing BRI Liga 1 yang Dianggap Abal-abal, Salah Satunya Bek Baru Persija

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:20 WIB
2 Pemain Asing BRI Liga 1 yang Dianggap Abal-abal, Salah Satunya Bek Baru Persija
Bek anyar Persija Jakarta, Pedro Dias. [Dok. Persija]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan beberapa klub BRI Liga 1 2024/2025, seperti Persija Jakarta dan PSS Sleman, merekrut pemain dengan rekam jejak kurang meyakinkan kini menuai sorotan publik.

Selain rekam jejak yang meragukan, dua pemain ini juga direkrut ketika usianya sudah tak lagi muda.

Dalam kompetisi yang kompetitif seperti BRI Liga 1, konsistensi pemain di setiap pertandingan dianggap sangat penting. Tim-tim disebut harusnya merekrut pemain asing yang berkualitas.

Menit Bermain Minim

Baca Juga: Statistik Carlos Eduardo Kiper Anyar Persija: 7132 Menit Bermain, 21 Clean Sheat

Persija Jakarta merekrut defender Pedro Dias, 31 tahun, yang mendapat berbagai reaksi dari suporter.

PSS Sleman juga mengumumkan perekrutan kiper asing, Alan Bernardon, 30 tahun.

Founder Football Institute, Budi Setiawan, heran PSSI dan PT LIB meloloskan verifikasi kedua pemain ini. Menurutnya, Pedro Dias tak punya klub pada 2023 dan hanya bermain 24 kali dalam 6 musim.

Sementara Alan Bernardon hanya tampil 17 kali sejak 2016, dengan menit bermain terakhirnya di Serie D Brasil hanya 180 menit.

Heran Bisa Lolos Verifikasi

Baca Juga: Disikat Persib Tanpa Ampun, Juan Esnaider Puji Perjuangan Pemain PSBS Biak

Budi Setiawan mempertanyakan keputusan PSSI meloloskan verifikasi Alan Bernardon, yang sebelumnya tercatat sebagai pemain Botafogo (Serie C Brasil) namun tak pernah bermain.

Menurutnya, sesuai aturan PSSI, hanya pemain dari Serie A, B, dan C Brasil yang bisa bermain di Liga 1.

Budi menyebut ini sebagai kesalahan besar jika klub merekrut pemain yang sama sekali tak bermain tanpa rekam jejak jelas.

Ia juga menyoroti pelatih tanpa rekam jejak tangguh, mendesak PSSI dan Liga Indonesia untuk memastikan perekrutan pemain dan pelatih berkualitas, agar selaras dengan upaya meningkatkan kualitas pemain di Elite Pro Academy (EPA).

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI