Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, berpotensi mengalami sejumlah kerugian setelah bergabung bersama klub Swedia, IFK Norrkoping. Beberapa kerugian ini mesti diantisipasi oleh bek kelahiran Belanda itu.
Sebagai informasi, Justin Hubner telah dikirim klubnya, Wolverhampton Wanderers, untuk bergabung bersama IFK Norrkoping dengan status pinjaman. Klub ini berkompetisi di kasta tertinggi Liga Swedia.
"Kerja sama antara IFK Norrkoping dan Wolverhampton Wanderers berlanjut dengan dua pemain dari klub Inggris tersebut berada di Norrkoping pada minggu ini," tulis pernyataan resmi IFK Norrkoping.
Setidaknya, ada beberapa kerugian yang berpotensi dialami oleh bek keturunan Timnas Indonesia itu setelah memutuskan bergabung bersama IFK Norrkoping. Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Baca Juga: Nyinyiri Pemanggilan Lionel Messi ke Timnas Indonesia U-17, Vietnam: Buat Ramai di Medsos!
1. Bisa Jadi Cadangan
Justin Hubner tentu harus mempertimbangkan sejumlah kemungkinan, termasuk peluang menit bermain. Pasalnya, ada beberapa nama pemain di sektor pertahanan IFK Norrkopping yang berpeluang jadi pesaingnya.
Nama-nama pemain yang dimaksud ialah Anton Eriksson, Max Watson, Amadeus Sogaard, hingga Isak Ssewankambo. Dari segi usia, mereka memang termasuk lebih senior ketimbang Hubner.
Tak hanya itu, ada beberapa pemain yang sudah jadi andalan sejak musim lalu, terutama Max Watson dan Isak Ssewankambo.
2. Perbedaan Gaya
Baca Juga: Catat! Ini Waktu Uji Coba Timnas Indonesia vs Belanda, Dibocorkan Sosok Ini
Tentu saja, pengalaman Justin Hubner berkarier di Belanda, Inggris, hingga Jepang, telah memberikan banyak pelajaran, terutama cara beradaptasi untuk menghadapi tantangan yang baru.
Oleh sebab itu, Justin Hubner tentu harus berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya di Swedia. Hal ini tak hanya menyoal gaya permainan di kompetisi negara tersebut, tetapi juga aspek sosial-budaya.
Pemain berusia 20 tahun ini harus bisa menyelesaikannya dengan cepat jika tak ingin tersingkir dari persaingan Norrkoping.
3. Kendala Bahasa
Justin Hubner juga harus segera belajar soal pola komunikasi di tempat yang baru. Pasalnya, dia bakal menghadapi perbedaan bahasa yang cukup mencolok dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Sebagian besar pemain IFK Norrkoping merupakan penggawa lokal alias kelahiran Swedia. Oleh karena itu, Hubner mesti bisa memahami bahasa-bahasa penutur setempat.
Hal ini memang kerap kali menjadi kendala bagi para pemain baru yang berkarier di luar negeri, terutama yang negaranya tak menggunakan bahasa Inggris.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie