Suara.com - Elkan Baggott kini melanjutkan karier di klub kasta ketiga Liga Inggris, Blackpool. Elkan resmi dipinjamkan Ipswich Town ke klub berjuluk The Tangerines.
Kabar kepindahan Elkan Baggott ke Blackpool diumumkan pihak Ipswich Town pada Selasa (6/8) waktu setempat. Pihak Ipswich berharap kepindahan Elkan akan memberikannya lebih banyak kesempatan bermain.
Harapan untuk Elkan bisa mendapat menit bermain lebih banyak cukup terbuka lebar. Blackpool saat ini dilatih oleh Neil Critchley memiliki rekam jejak cukup bagus untuk urusan pemain muda.
Klub Blackpool merupakan salah satu klub tertua di Liga Inggris. Klub ini sudah berdiri sejak 137 tahun lalu.
Baca Juga: Jens Raven Memang Tampil Baik di Timnas U-19, tapi Jangan Paksakan di Level Senior!
Selain sebagai klub tertua di Liga Inggris, ada satu fakta mengejutkan soal klub anyar Elkan Baggott.
Diketahui, Blackpool ternyata memiliki basis pendukung atau yang biasa disebut Hooligan dengan rekam jejak cukup mengerikan.
Kelompok pendukung Blackpool yang cukup disegani bernama The Muckers. Nama kelompok ini diambil dari bahasa slank, mucker yang berarti teman baik.
Meski Blackpool terbilang klub kecil di Inggris namun rekam jejak pendukungnya sangat terkenal.
Kelompok The Muckers seperti dilansir dari BBC konon berdiri sejak 1985 -- era di mana kelompok hooligan menjamur di Inggris.
Namun sumber lain mengatakan bahwa kelompok ini sudah ada sejak periode 1970-an. Hal ini terbukti dari catatan media lokal di sana terkait pemberitaan penusukan kepada suporter Blackpool.
Pada 24 Agustus 1974 dilaporkan bahwa seorang penggemar Blackpool yang masih berusia 7 tahun bernama Kevin Olsson tewas ditikam usai laga antara Blackpool vs Bolton.
Sosok Kevin Olsson ini kemudian begitu dihormati oleh kelompok The Muckers. Bahkan pada 2009, kelompok ini membuat plakat peringatan 35 tahun tewasnya Olsson.
Akibat kasus penikaman terhadap Olsson, sampai detik ini pertemuan antara Bolton vs Blackpool dipastikan akan menimbulkan ricuh suporter.
Namun tak hanya dengan suporter Bolton, suporter Blackpool juga punya jejak permusuhan dengan kelompok suporter lain seperti dari Chester City.
Salah satu jejak kriminal yang paling diingat dari kelompok ini ialah peristiwa berdarah pada Mei 1984,
Saat ini pecah kerusuhan yang melibatkan The Muckers dengan kelompok suporter lain di tepi laut Torquay.
Salah satu koran lokal dalam headline menyebut bahwa kala itu pihak kepolisian harus mengatasi kerusuhan selama 24 jam.
"Enam puluh satu suporter Blackpool ditangkap, 5 orang mengalami luka tusuk, termasuk seorang pria dari Liverpool ditikam dengan pisau komando," ulas salah satu media lokal Torquay.
Di era 2005 sampai 2006 disebutkan bahwa kelompok hooligan Blackpool menjadi basis pendukung yang bebas melakukan hal apapun meski berada di markas lawan.
Kekinian disebutkan bahwa sejumlah kelompok kecil Blackpool saat ini telah berada dalam satu induk kelompok The Muckers.
Kekerasan memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kelompok ini. Pada Februari 2006, polisi harus membubarkan bentrok suporter yang melibatkan 200 hooligan Blackpool.
Selang beberapa bulan, penggemar Blackpool bentrok dengan pendukung Millwall yang juga memiliki reputasi mengerikan. Sejumlah media lokal menyebutkan kerusuan di pinggiran kota Manchester itu berskala besar dan membuat dua petugas polisi jadi korban.
Selain dikenal tukang ribut dan tukang rusuh, kelompok ini juga dituding menjadi bagian dari Partai Nasional Inggris (BNP), partai sayap kanan yang identik dengan paham Neo-Nazi.
Meski pihak partai membantah namun pada November 2016, anggota The Muckers tegas mengatakan akan melawan kelompok lain yuang menggangu konpresi BNP di kawasan Blackpool.