Menyikapi hal itu, Waketum PSSI Zainudin Amali menekankan bahwa uang ABN itu tidak akan digunakan PSSI untuk menyewa pesawat non-komersial atau private bagi Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia disebutnya terpaksa menyewa pesawat private lantaran situasi yang dihadapi Timnas Indonesia di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
China, yang akan jadi lawan Timnas Indonesia dalam matchday keempat Grup C, memilih Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao sebagai venue pertandingan.
Hal itu disinyalir dilakukan China untuk menyulitkan Timnas Indonesia merujuk fakta bahwa lokasi stadion jauh dari Beijing dan disebut-sebut punya suhu lebih dingin.
Menurut Amali, andai Timnas Indonesia tetap menggunakan pesawat komersial seperti biasa, para pemain akan kelelahan saat sampai di Qingdao.
Sebagai informasi, Timnas Indonesia akan lebih dulu bertandang ke markas Bahrain pada matchday ketiga 10 Oktober mendatang, sebelum menyambangi China lima hari setelahnya.
"Kami pakai pesawat non-komersial ini untuk situasi yang tak memungkinkan pakai pesawat komersial. Kita main di Bahrain tanggal 10 Oktober, lalu harus main lagi di China tanggal 15," kata Amali.
"China itu jangan bayangkan kita main di Beijing, ini kita main di venue yang dari Beijing sekitar 6 jam. Jadi, kalau kita gunakan pesawat komersial dari Bahrain ke sana, bisa makan waktu dua hari."
"Itu jadi pertimabngan Ketua Umum, kami dan anggota Exco PSSI bahwa kita tak akan pakai pesawat komersial, karena anak-anak akan kelelahan. Di mana waktu mereka untuk berlatih? untuk reovery?" tambahnya.
Baca Juga: KNVB Minta PSSI Tak Terlalu Banyak Naturalisasi Pemain dari Belanda