Suara.com - Menilik potensi Sem Yvel dinaturalisasi dan menjadi WNI menggantikan Mauresmo Hinoke yang terganjal regulasi FIFA. Akankah kemungkinan itu terjadi?
Sebagaimana diketahui, belakangan kancah sepak bola Indonesia dihebohkan dengan kabar Mauresmo Hinoke yang tak bisa dinaturalisasi.
Kabar ini beredar setelah penyerang milik FC Dordrecht tersebut diketahui memiliki darah Indonesia dari buyutnya. Sehingga, proses naturalisasinya terganjal pasal 7 regulasi FIFA.
Dalam regulasi FIFA pasal 7, disebutkan seorang pemain yang akan dinaturalisasi harus mempunyai darah keturunan maksimal dari kakek atau nenek.
Baca Juga: Jawaban Ole Romeny saat Diajak Gabung Timnas Indonesia, Bersedia atau Menolak?
Karenanya, banyak pecinta sepak bola Tanah Air yang merasa bahwa Mauresmo Hinoke diyakini batal dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia U-20.
Potensi naturalisasinya batal sendiri juga mulai terlihat setelah Mauresmo Hinoke kedapatan meng-Unfollow akun Instagram Timnas Indonesia.
Kabar ini pun menjadi pukulan telak bagi pendukung Timnas Indonesia. Pasalnya, Mauresmo Hinoke merupakan salah satu pemain keturunan bertalenta di Timnas U-20.
Hal ini dibuktikannya di Turnamen Maurice Revello medio Juni lalu. Saat itu, Mauresmo Hinoke menyihir mata pecinta sepak bola Tanah Air berkat penampilannya.
Di tengah polemik naturalisasi Mauresmo Hinoke, ada beberapa pihak yang meminta agar Sem Yvel menggantikannya untuk proses naturalisasi menjadi WNI.
Baca Juga: Mode Senyap, Agen PSSI Diam-diam Temui Gelandang Eredivisie Mike Kleijn
Apakah Sem Yvel memiliki potensi untuk dinaturalisasi kendati tak masuk dalam proyeksi Indra Sjafri untuk membela Timnas Indonesia U-20?
Dicoret Usai Turnamen Maurice Revello
Sekadar informasi, Sem Yvel merupakan salah satu pemain keturunan yang sempat masuk dalam skuad Timnas Indonesia U-20 untuk Turnamen Maurice Revello.
Pada turnamen tersebut, pemain berusia 19 tahun ini diturunkan sebanyak dua kali dari lima laga yang dilakoni Timnas Indonesia U-20.
Usai turnamen tersebut, Sem Yvel tak masuk dalam proyek naturalisasi Indra Sjafri yang lebih memilih menaturalisasi Dion Markx, Tim Geypens, dan Mauresmo Hinoke.
Diyakini kegagalan Sem Yvel tersebut berkaitan dengan posisinya saat bermain. Ya, di Turnamen Maurice Revello, eks jebolan ADO Den Haag itu dimainkan sebagai gelandang tengah dan bertahan.
Posisi tersebut berbeda dengan posisi aslinya yakni gelandang serang. Sehingga, posisi baru ini membuat performanya menjadi tak maksimal.
Jika melihat posisi aslinya, tampaknya Sem Yvel punya potensi menggantikan Mauresmo Hinoke yang kemungkinan batal dinaturalisasi.
Sem Yvel bisa menjadi tambahan untuk lini serang Timnas Indonesia U-20. Terlebih ia juga punya insting mencetak gol yang lumayan apik, dengan torehan dua gol bersama NAC Breda U-21.
Bahkan baru-baru ini, Sem Yvel berhasil menembus tim senior NAC Breda dan dipercaya tampil di laga pramusim tim Eredivisie tersebut saat melawan Excelsior Rotterdam.
Secara garis keturunan pun, Sem Yvel memenuhi kriteria untuk dinaturalisasi karena memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya yang berasal dari Surabaya.
Kontributor: Felix Indra Jaya