Suara.com - Tristan Gooijer diangap sebagai pemain keturunan yang kini sedang diproses PSSI untuk dinaturalisasi. Selain posisinya bek, ia belum lama ini membuat Instagram eksklusif.
Exco PSSI, Arya Sinulingga mengabarkan bahwa federasi telah mengurus dokumen pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Posisinya adalah bek dan gelandang.
Selain itu, Arya mengatakan bahwa nama-nama yang sedang diurus ini di luar rumor yang santer diberitakan.
"Yang pasti memang kami lagi urus, lagi proses, dokumen sudah masuk. Nama-nama agak di luar dari yang beredar. Keturunan dari sana (Belanda)," ucap Arya dikutip dari YouTube pribadinya.
Baca Juga: Bukan Striker, PSSI Bocorkan Pemain yang Sedang Diproses Naturalisasi Posisinya Gelandang dan Bek
"Tapi yang pasti ada, posisi tengah sama belakang. Depan masih kita cari," sambungnya.
Oleh sebab itu, nama Tristan Gooijer mencuat. Pemain Ajax yang sedang dipinjamkan ke PEC Zwolle ini berposisi sebagai bek kanan dan rumor akan membela timnas Indonesia tidak sekencang nama lainnya.
Tidak hanya itu, belum lama ini Tristan membuat Instagram eksklusif. Langkah tersebut sudah dilakukan beberapa pemain keturunan yang sudah jadi WNI seperti Rafael Struick, Justin Hubner, Ivar Jenner, hingga Nathan Tjoe-A-On.
"Tristan Gooijer sih kemungkinan besar. Liha aja instagramnya sudah bikin konten eksklusif, kayangnya gak mungkin juga ada yang mau subs kalau bukan orang Indonesa," komentar salah satu netizen.
Adapun Tristan Gooijer sebelumnya juga telah menegaskan bahwa dirinya dan keluarga bukan RMS (Republik Maluku Selatan).
Baca Juga: Indra Sjafri Usahakan Cuma Bawa 2 Pemain Keturunan ke Korea, Mauresmo Hinoke Batal Dinaturalisasi?
Sebagai informasi, dugaan ini hadir karena Tristan memiliki darah Maluku. Lalu, dugaan itu menguat karena pernyataannya saat berbincang dengan Yussa Nugraha beberapa bulan lalu.
“Saya pernah bicara dengan mereka (PSSI) dan kita ngobrol dengan baik. Tapi saya belum mendalami situasinya, karena situasiku beda tentunya dari pemain yang lain,” ucap Tristan.
“Situasi saya lebih berbeda dan sedikit sulit untuk menjelaskannya. Saya belum tahu situasi Maluku dan Indonesia,” pungkasnya.