Regulasi FIFA Izinkan Matthew Baker Membelot ke Timnas Australia U-17

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 31 Juli 2024 | 14:11 WIB
Regulasi FIFA Izinkan Matthew Baker Membelot ke Timnas Australia U-17
Bek Timnas Indonesia U-16, Matthew Baker. (Instagram/mat_baker09)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengupas regulasi FIFA yang mengizinkan Matthew Baker membela Australia meski dirinya tercatat sudah bermain bersama Timnas Indonesia U-16.

Baru-baru ini, pecinta sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan kabar mengenai pemanggilan Matthew Baker ke Timnas Australia U-17.

Pemanggilan ini diketahui dari unggahan akun Twitter (X) resmi Timnas Australia, yakni @FootballAUS., di mana Matthew Baker masuk dalam daftar 24 pemain untuk tim U-17.

Unggahan ini kemudian menarik atensi pecinta sepak bola Tanah Air yang mempertanyakan sekaligus heran dengan pemanggilan pemain berusia 15 tahun itu.

Baca Juga: Raih Gelar Kiper Terbaik AFF U-19, Ikram Alfgiffari Layak Promosi ke Timnas Indonesia U-23?

Pasalnya, pemain yang akrab disapa Mat Baker ini tercatat sudah membela Timnas Indonesia U-16 pada ajang Piala AFF U-16 2024 kemarin.

Di samping itu, Australia U-17 sendiri akan jadi lawan Timnas Indonesia U-17 pada gelaran Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 mendatang.

Faktanya, pemanggilan Mat Baker bukanlah hal mengejutkan di sepak bola. Apalagi, FIFA memiliki regulasi mengenai pemanggilan tersebut.

Regulasi FIFA mana yang membuat Australia U-17 tetap bisa memanggil Mat Baker meski dirinya pernah membela Timnas Indonesia U-16?

Bisa Berpindah Negara di Level Kelompok Umur

Baca Juga: Jadi Rebutan Indonesia dan Australia, Matthew Baker Punya Kewarganegaraan Ganda?

Kasus Mat Baker yang dipanggil ke Timnas Australia U-17 bukanlah barang baru di sepak bola. Banyak contoh pemain yang kerap berganti negara di level kelompok umur.

Sebagai contoh adalah Karamoko Dembele. Saat masih remaja, dirinya bolak-balik membela Timnas Inggris kelompok umur dan Timnas Skotlandia kelompok umur.

Belum lagi dengan Ryan Johansson yang bahkan bermain di tiga negara di level kelompok umur, yakni Luksemburg (U-16, U-17, U-19, dan U-21), Swedia (U-16 dan U-17), dan Irlandia (U-19 dan U-21).

Dalam regulasi FIFA pasal 6, tertulis jika pemain bisa bermain untuk suatu tim nasional berdasarkan empat poin, yakni:

1. Pemain lahir di wilayah asosiasi
2. Orang tua kandung pemain lahir di wilayah asosiasi
3. Kakek atau nenek pemain lahir di wilayah asosiasi
4. Pemain tinggal di wilayah asosiasi selama lima tahun

Berkaca dari poin-poin tersebut, Mat Baker bisa membela Australia karena merupakan tempat lahirnya dan bisa membela Indonesia karena ibunya lahir di Jakarta.

Kemudian di regulasi FIFA pasal 9, tertulis jika pemain masih bisa berganti kewarganegaraan atau asosiasi sebelum usianya 21 tahun.

Kondisi tersebut bisa didapat kendati pemain tersebut pernah bermain di kompetisi resmi bersama asosiasi lainnya.

“Pada saat diturunkan untuk pertandingan terakhirnya di sebuah kompetisi resmi dalam segala jenis sepak bola (senior dan kelompok umur) untuk asosiasinya saat ini, dia belum berusia 21 tahun.”

Dalam kasus ini, Mat Baker masih bisa bermain untuk Indonesia maupun Australia di pertandingan resmi kelompok umur karena usianya belum genap 21 tahun.

Sementara itu, Mat Baker sendiri menegaskan bahwa pemanggilannya ke Australia U-17 hanyalah untuk pemusatan latihan saja.

Pilihan untuk membela Australia dan Indonesia tentunya ada di tangannya sendiri. Kira-kira, negara mana yang akan dipilih oleh Mat Baker? Menarik untuk menanti jawabannya.

Kontributor: Felix Indra Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI