Suara.com - Gelandang timnas Indonesia, Thom Haye membagikan cerita sedih tentang neneknya yang meninggal dunia sehari sebelum ia mengambil sumpah untuk menjadi WNI.
Thom Haye resmi menjadi WNI pada Maret 2024. Pemain berusia 29 tahun ini langsung debut ketika timnas Indonesia melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Eks pemain SC Heerenveen menandai debutnya dengan membuat assist. Thom Haye juga telah mencetak gol pertamanya bagi skuad Garuda ketika melawan Filipina.
Di balik kemulusannya membela timnas Indonesia, Thom Haye ternyata menyimpan cerita sedih. Pasalnya neneknya meninggal dunia sehari sebelum ia menjadi WNI.
Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Statistik Aneh di Piala AFF U-19, Bisa Jadi Senjata Lawan Malaysia?
"Ya, ceritanya memang seperti itu. Saya dapat kabar kalau proses naturalisasi bisa dilanjutkan tepat sebelum nenek meninggal," ucap Thom Hae dikutip dari YouTube FC Aficken.
"Sekitar seminggu sebelum nenek meninggal, saya harus ke Indonesia untuk mengurus semuanya," cerita Haye emosional bahkan sampai menangis.
Gelandang termahal timnas Indonesia ini melanjutkan ceritanya bahwa dirinya punya ikatan yang kuat dengan keluarganya.
"Ikatan keluarga saya sangat kuat. Kakek saya selalu menjadi penggemar terbesar saya, tapi meninggal beberapa tahun lalu," beber Thom Haye.
"Nenek saya masih punya banyak keluarga di Indonesia. Faktanya saya sempat mengatakan itu (naturalisasi) kepadanya dan dia bisa memberi respons. Itu sangat berarti bagi saya," sambungnya.
Baca Juga: Semifinal Piala AFF U-19: Statistik Ngeri Malaysia Ancam Timnas Indonesia
Thom Haye menjelaskan perasaannya seperti roller coster karena ia harus mengurus naturalisasi untuk membela timnas Indonesia. Kemudian pemain 29 tahun ini langsung terbang ke Belanda untuk mengucapkan selamat tinggal.
"Saya pergi ke Jakarta mengurus semuanya. Nenek mempunyai dua saudara perempuan, satu di Indonesia dan satu di Belanda. Saat itu, kakak perempuannya yang lain sedang mengunjungi nenek di Indonesia," kata Haye.
"Jadi ketika pergi ke Jakarta untuk membereskan semuanya, saya sempat menemui mereka. Ya, jadi itu momen spesial karena saya bisa memberi tahu tentang saudara perempuan mereka dan momen terakhir yang dilaluinya, yang begitu berarti bagi mereka. Bisa berbagi kesedihan dengan mereka sungguh istimerwa. Tentu saja keluarga sangat bangga," pungkasnya.