Pendatang dari Eropa dan menetap di Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, hal ini disampaikan langsung Maarten Paes.
Pecahnya perang membuat nenek Paes yang saat itu masih berusia 5 atau 6 tahun menjadi tawanan dan dibawa hingga kamp pengungsian.
"(Nenek saya) lahir dan tinggal di sana (Indonesia) selama lima, enam tahun," ucap Paes dalam video yang diunggah kanal YouTube resmi Dallas FC.
"Lalu, ada Perang Dunia II pecah dan kemudian selama beberapa tahun dia berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang. Itu adalah bagian dari sejarah dan dia bersyukur atas waktunya di sana (Indonesia), terutama sebelum perang," lanjutnya.
"Saat perang dia kehilangan ibunya (buyut Maarten Paes). Dia hormat pada bangsa dan negara dan itu berpengaruh besar ke saya, jadi itulah mengapa ada penghargaan untuknya," imbuhnya.
Di usianya yang masih 26 tahun, demi memberi penghormatan kepada neneknya, Paes pun berhasrat untuk bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Kontributor: Eko