Suara.com - Pemain naturalisasi Indonesia, Maarten Paes, mendapatkan kesempatan langka untuk tampil di laga MLS All-Stars melawan LIGA MX All-Stars.
Sayangnya, debutnya di laga bergengsi ini tidak berjalan mulus.
Meski masuk dalam daftar pemain pilihan fans, Paes harus puas duduk di bangku cadangan pada awal pertandingan.
Ketika akhirnya mendapat kesempatan bermain di babak kedua, Paes langsung dihadapkan pada tekanan tinggi.
Gawang yang ia jaga bobol dua kali dalam waktu singkat.
Hasil akhir pertandingan pun kurang menguntungkan bagi tim MLS All-Stars yang kalah dengan skor telak.
Kendati demikian, pengalaman berharga ini tentu akan menjadi pelajaran berharga bagi Paes dalam upaya menembus skuad utama timnya di FC Dallas, serta mewujudkan impiannya membela Timnas Indonesia.
Namun, regulasi FIFA yang rumit masih menjadi kendala besar bagi Paes untuk mengenakan seragam Garuda.
Meski sudah resmi menjadi WNI sejak April 2024, perjalanan Paes menuju skuad Garuda ternyata tak semulus yang dibayangkan.
Baca Juga: Maarten Paes Bikin Bangga! Bentangkan Bendera Merah Putih Bareng Fans di MLS All Star
Regulasi FIFA terkait perpindahan asosiasi menjadi kendala utama.
Pasalnya, Paes pernah memperkuat Timnas Belanda U-21 setelah melewati usia 21 tahun.
Hal ini membuat proses naturalisasi menjadi lebih rumit. Namun, semangat juang Paes tak pernah padam.
Ia terus berlatih keras dan berharap bisa segera berkontribusi bagi Timnas Indonesia.
Dukungan besar dari masyarakat Indonesia semakin memotivasi Paes.
Ia merasa terhormat dan terharu dengan sambutan hangat yang diterimanya.
"Ketika saya pergi ke Indonesia, saya merasa kewalahan dengan dukungan yang luar biasa," ujar Paes dikutip dari MLS Soccer, Rabu kemarin.