Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah untuk Arema

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2024 | 11:38 WIB
Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah untuk Arema
Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [Instagram @ajat_bdg10]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi bobotoh Persib jika ditanya siapa pemain yang dianggap legenda, mayoritas pasti akan menjawab Ajat Sudrajat. Ajat bagi bobotoh merupakan legenda yang banyak mengukir prestasi untuk sepak bola Bandung, khusnya Persib.

Ajat Sudrajat lahir di Bandung pada 5 Juli 1962, sejak kecil ia sudah jatuh hati pada sepak bola. Di usia 15 tahun, Ajat mengawali karier sepak bola di klub Propelat Bandung.

Propelat merupakan salah satu klub internal Persib, sejumlah pemain Maung Bandung lainnya seperti Cucu Hidayat merupakan jebolan klub tersebut.

Bersama Propelat, Ajat sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik di sejumlah turnamen sepak bola di Jawa Barat. Dari turnamen bersama Propelat ini, nama Ajat mulai jadi pembicaraan publik sepak bola Bandung.

Baca Juga: Tugas Negara Memanggil! Robi Darwis Tinggalkan Persib di Tengah Piala Presiden

Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [Istimewa]
Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [Istimewa]

Gayung bersambut bagi karier Ajat Sudrajat. Persib di era 70-an dilatih oleh pelatih asal Polandia, Marek Janota. Kala itu, Janota ingin membangun tim Persib yang dihuni pemain muda, nama Ajat jadi salah satu incarannya.

Ajat pun akhirnya bisa menembus tim Persib Bandung. Kala itu Persib dihuni oleh sejumlah talenta terbaik hingga disebut sebagai generasi emas Maung Bandung.

Selain Ajat, kala itu Persib diperkuat oleh Robby Darwis, Ade Mulyono, Sukowiyono, Adeng Hudaya, Jafar Sidik hingga Dede Iskandar.

Ajat berhasil menembus ke skuat utama Persib pada kompetisi Divisi Utama musim 1983/1984. Persib di musim itu tergabung di wilayah Barat bersama tim kuat seperti Persija, PSMS serta Persiraja.

21 September 1983, Persib melakoni match pertama melawan rival abadi, PSMS Medan. Untuk informasi, laga Persib vs PSMS merupakan the real El Classico Indonesia.

Baca Juga: Singkirkan Persib, Borneo FC Resmi Lolos ke Semifinal Piala Presiden 2024

Sayang di laga itu, Ajat Sudrajat belum tunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia tak bisa menolong Persib dari kekalahan atas PSMS lewat gol tunggal Sunardi di menit ke-12.

Perjalanan Persib di musim itu terbilang cukup terjal. Ajat pun belum memberikan kontribusi maksimal. Kalah di laga perdana, Ajat Sudrajat Cs ditahan imbang 2-2 oleh Persiraja di laga kedua.

Legenda: Ajat Sudrajat [jongkok kedua dari kanan] Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [museumpersib]
Legenda: Ajat Sudrajat [jongkok kedua dari kanan] Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [museumpersib]

Hasil imbang kembali didapat Maung Bandung pada laga ketiga saat melawan Persija. Baru pada laga keempat, Persib meraih kemenangan.

Melawan PSP Padang di Stadion Imam Bonjol pada 28 September 1983, Persib meraih kemenangan 2-1. Ajat Sudrajat pecah telor dengan mencetak gol di menit ke-90. Satu gol Persib lainnya dicetak oleh Wolter Sulu.

Baru di putaran kedua, Ajat Sudrajat Cs mulai tunjukkan kegarangan mereka. Dari bantai Persiraja 4-0, hancurkan PSP Padang 5-0, hingga pecundangi PSMS Medan 3-1. Ajat di putaran kedua langsung torehkan 4 gol.

Ajat Sudrajat kala itu terus membawa Persib hingga bisa melangkah ke partai final Divisi Utama 1983/1984. Sayang di final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada 10 November 1983, Persib kalah adu penalti dari PSMS Medan.

Jari Tengah Ajat Sudrajat

Sejak kompetisi Divisi Utama 1983/1984, nama Ajat Sudrajat melambung di sepak bola Indonesia. Di luar kehebatannya mengolah si kulit bundar, ada satu tinta hitam di karier Ajat.

Tinta hitam itu ialah kala Ajat berikan jari tengah saat pertandingan di Piala Utama 1990 -- setara dengan Piala Presiden saat ini. Kala itu Persib hadapi Arema di Stadion Siliwangi.

Tensi laga sudah panas sejak menit awal pertandingan. Bagi penggawa Arema, mereka harus bisa meraih kemenangan dan mempermalukan Persib di depan bobotoh.

Salah satu penggawa Arema kala itu, Singgih Pitono mengatakan Arema memiliki catatan buruk saat hadapi Persib. Di dua laga sebelumnya kata Pitono, Singo Edan dipecundangi oleh Maung Bandung.

"Kesempatan kali ini akan saya gunakan sebaik mungkin untuk membalas dendam,” kata Pitono seperti dikutip.

Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [Facebook khotibul.umam]
Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [Facebook khotibul.umam]

Laga berjalan keras sejak menit awal pertandingan, seperti insiden pemain Arema Lulut Kistono yang menghajar Djadjang Nurdjaman.

Insiden di menit ke-6 ini langsung membuat pemain kedua tim terlibat aksi saling dorong. Meski ditekan dengan gaya keras pemain Arema, Ajat Sudrajat tampil sebagai pembeda.

Ajat mencetak gol dengan cara berkelas ke gawang Arema. Gol Persib yang dicetak oleh Ajat Sudrajat itu berawal dari free kick Djadjang Nurdjaman.

Dikawal tiga pemain Arema, Ajat Sudrajat dengan cara cerdas mampu mengkonversi sepakan Djanur jadi gol. Sontekan dari Ajat merobek gawang Arema yang dijaga oleh Sukriyan.

Gol ini bagi Ajat bak luapan emosi dirinya melihat cara pemain Arema keras menjurus ke kasar itu. Saat selebrasi, Ajat ancungan jari tengah ke pemain Arema. Acungan jari tengah Ajat pun jadi kontroversial sampai saat ini.

Sepanjang kariernya sebagai pemain, Ajat Sudrajat dianggap pemain yang flamboyan. Ia sempat mengatakan bahwa dirinya adalah Persib dan Persib adalah Ajat Sudrajat.

Salah satu dedengkot bobotoh, Eko Maung dalam artikel di Pikiran Rakyat menyebut bahwa ungkapan itu ia dengar langsung dari mulut Ajat Sudrajat.

Menurut Eko dan panglima Viking (Alm) Ayi Beutik, Ajat mempunyai hak penuh untuk bersikap seperti itu.

Menurut Eko, Ajat memiliki hak untuk sesumbar mengenai kehebatannya. Bagi Eko, hal itu wajar karena apa yang dikatakan Ajat merupakan fakta sejarah.

Dalam wawancara lainnya, Ajat sempat memberikan petuah untuk Persib dan bobotoh. 'Persib besar oleh cacian, pujian adalah racun'

Ajat memang layak dicap pemain flamboyan. Di luar kehebatannya di lapangan hijau, Ajat ternyata sempat berduet dengan penyanyi Hetty Koes Endang dan mengeluarkan lagu ‘Resah’.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI