Suara.com - Kepemimpinan Ramon Jesurun di PSSI-nya Kolombia atau FCF tengah jadi sorotan publik di negara itu. Bukan perkara Kolombia kalah dari Argentina di final Copa America 2024 namun insiden perkelahian antar Jesurun dengan petugas keamanan stadion.
Perkelahian antara Ramon Jesurun dengan petugas keamanan terjadi di final Copa America 2024. Bersama dengan anaknya, Ramon Jesurun bakul pukul dengan petugas keamaan stadion.
Ia dan anaknya, Ramon Jamil pun ditangkap pihak kepolsian Miami, Amerika Serikat dan sempat diseret ke pengadilan. Ia terpaksa harus mengenakan seragam orange tahanan dan tangan diborgol.
![Final Copa America kacau, penonton tanpa tiket memaksa masuk [X/Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/15/61716-final-copa-america.jpg)
Kondisi ini membuat publik sepak bola dan media Kolombia gerah. Mereka menuntut Ramon Jesurun untuk meletakkan jabatan sebagai ketum PSSI-nya Kolombia.
Hingga saat ini, pihak FCF belum memberikan keterangan terkait insiden memalukan yang dilakukan oleh Jesurun bersama dengan anaknya itu.
Namun seperti dilansir dari Infobae, Selasa (23/7/2024), para pendukung Jesurun merasa bahwa insiden di final Copa America 2024 dimulai dari provokasi pihak keamanan stadion.
Sebenarnya suara-suara agar Jesurun mundur sudah mulai terdenga pasca kegagalan Kolombia di Piala Dunia Wanita U-20 yang berlangsung di negara itu.
Salah satu jurnalis Kolombia, Maria Jimena Duzan di majalah Cambio memberikan ulasan pedas terkait kepempinan Jesurun di FCF.

"Dia merasa terus bisa berkuasa dengan keyakinan bahwa tidak ada suara-suara untuk memintanya mundur. Sampai sejauh ini, Jesurun mendapatkan apa yang ia mau," ulas Maria.
Baca Juga: Keterangan Ahmad Riyadh Disebut Berubah-ubah dalam BAP, KPK Buka Peluang Usut Obstruction of Justice
"Federasi sepak bola Kolombia bahkan belum membicarakan pengunduran dirinya. Bahkan sebaliknya mendukungnya dengan cara yang sopan,"