Suara.com - Piala AFF U-19 2024 diwarnai kritik dari media Vietnam, The Thao 247, terkait dua stadion yang menjadi venue pertandingan, yaitu Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 November (G10N).
Kritik tersebut menyoroti dua kekurangan utama, yaitu bau busuk di GBT dan pencahayaan yang kurang memadai.
The Thao 247 menyoroti lokasi GBT yang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, yang menimbulkan bau busuk dan diklaim mengganggu kenyamanan para pemain.
Media Vietnam ini bahkan menyebut bau busuk tersebut dapat berdampak pada performa para pemain.
"Stadion Gelora Bung Tomo, tempat Vietnam U19 menghadapi Laos U19 pada laga final penyisihan grup, letaknya sangat dekat dengan tempat pengolahan sampah besar bernama Benowo, hanya beberapa ratus meter saja. Harus bermain di dekat TPA pasti akan berdampak pada pemain karena bau busuknya," tulis The Thao 247.
"Terkait permasalahan ini, Indonesia juga telah mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi bau sampah dengan menyebarkan bahan kimia ke permukaan, namun hal ini tidak terlalu efektif."
Stadion G10N menjadi sorotan karena minimnya pencahayaan saat pertandingan Vietnam U-19 melawan Myanmar U-19.
Hal ini dinilai The Thao 247 membahayakan keselamatan para pemain dan mengganggu jalannya pertandingan.
Terlepas dari Kritik, Indonesia Berusaha Menjadi Tuan Rumah yang Baik
Meskipun menerima kritik, Indonesia patut diapresiasi atas usahanya menjadi tuan rumah yang baik.
Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di babak semifinal merupakan bukti komitmen PSSI untuk menegakkan integritas turnamen.
Timnas Indonesia U-19 Berharap Gemilang di AFF U-19 2024
Di sisi prestasi, Timnas Indonesia U-19 membuka turnamen dengan gemilang dengan mengalahkan Filipina U-19 dengan skor telak 6-0.
Diharapkan performa positif ini dapat terus berlanjut dan membawa Timnas Indonesia U-19 meraih prestasi membanggakan di AFF U-19 2024.