On This Day: Kala Kopral Korea Utara Buat Italia Terhina di Piala Dunia

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 19 Juli 2024 | 13:00 WIB
On This Day: Kala Kopral Korea Utara Buat Italia Terhina di Piala Dunia
On This Day: Kala Kopral Korea Utara Buat Italia Terhina di Piala Dunia [Tangkap layar Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Skuat Korea Utara yang saat itu dilatih oleh Myung Rye-hyun datang ke Inggris dengan tekanan besar. Dari seluruh kontestan, hanya Uni Soviet yang 'merangkul' mereka.

Selama kompetisi itu, skuat Korut yang berjumlah 22 pemain harus mendapat tekanan besar bahkan dari suporter Inggris. Intimidasi dirasakan oleh Pak Doo-ik dkk.

Laporan dari The Telegraph menyebut bahwa supoter Inggris kerap melakukan intimidasi verbal terhadap pemain Korut. Namun mental mereka tak kendur.

Di partai pertama grup 4, Korut tak berdaya saat melawan Uni Soviet. Mereka menyerah dengan skor 0-3, lewat gol Eduard Malofeyev (2 gol) dan Anatoliy Banishevskiy.

Publik Inggris bersorak karena hasil itu membuat langkah Korut lolos dari fase grup menipis. Namun di laga kedua, harapan muncul bagi Korut.

Menghadapi Cile, Korut yang sempat tertinggal satu gol lewat penalti Ruben Marcos mampu menyamakan kedudukan di menit akhir lewat aksi Pak Seung-zin di menit ke-88.

Skor 1-1 membuat asa Korea Utara untuk lolos dari fase grup sedikit terbuka. Namun lawan terakhri mereka ialah Italia. Saat itu Azzurri dilatih oleh Edmondo Fabbri.

Sejumlah nama beken membela Italia, mulai dari Gianni Rivera, Sandro Salvadore hingga legenda Inter Milan, Sandro Mazzola.

Di atas kertas, Italia bukan lawan seimbang bagi Korut. Italia sendiri membutuhkan kemenangan di laga akhir setelah meraih kekalahan 0-1 dari Uni Soviet di laga kedua.

Baca Juga: Misi Back to Back Hancurkan Australia, Shin Tae-yong Enggan Sesumbar: Kami Tak Boleh Sombong

Pertandingan Italia vs Korut pun berlangsung pada 19 Juli 1966 di Ayresome Park. Dari catatan FIFA, laga ini ditonton oleh 17,829 dan dipimpin oleh wasit asal Prancis, Pierre Schwinte.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI