Suara.com - PSSI didorong untuk membuat kompetisi klub untuk pemain junior di bawah usia 16 tahun. Hal ini bisa mengatasi masalah kekurangan pemain berkualitas untuk Timnas Indonesia.
Hal itu dikatakan Pengamat Sepak Bola Ario Yosia saat berbincang dengan Suara.com belum lama ini.
Menurut Ario, PSSI perlu mengurangi naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia di masa mendatang. Caranya dengan 'berinvestasi' pemain mulai dari klub.
"Soal pembinaan, saya memberikan masukan agar kompetisi klub untuk pemain junior harus jalan," kata Ario Yosia.
![Striker keturunan yang akan segera merampungkan proses naturalisasi demi membela Timnas Indonesia, Jens Raven (tengah). [Dok. IG/@jensraven9]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/26/32849-striker-keturunan-yang-akan-segera-merampungkan-proses-naturalisasi-demi-membela-timnas-indonesia.jpg)
Ario Yosia mencontohkan pembinaan di usia muda di Eropa sudah melibatkan klub. Semua klub di Eropa mempunyai pemain lapis junior atau usia muda.
"Nah di Liga 1 tidak banyak punya pemain lapis junior," kata dia.
Sehingga menurutnya ini perlu dimulai dan dipertahankan.
Incar naturalisasi pemain muda
Kini PSSI fokus naturalisasi pemain muda di usia dini lewat diaspora.
Hal itu dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.