PSSI Incar Naturalisasi Pemain Usia Dini untuk Timnas Indonesia, Sekarang Tidak Sembarangan

Selasa, 16 Juli 2024 | 14:05 WIB
PSSI Incar Naturalisasi Pemain Usia Dini untuk Timnas Indonesia, Sekarang Tidak Sembarangan
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia saat ini tidak sembarangan dilakukan. Kini PSSI fokus naturalisasi pemain muda di usia dini lewat diaspora.

Hal itu dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.

"PSSI masih melakukan (melihat) data base untuk dispora karena kemarin sudah kita minta cari diaspora yang usia dini. Ini nanti akan kita lihat," kata Dito seperti dilihat dalam di dalam tayangan TVone, Senin (15//7/2024).

Tidak bagus, coret!

Baca Juga: Persaingan Antar Pemain Naturalisasi Ketat, Timnas Indonesia Diuntungkan

Sebelumnya, Manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20 Ahmed Zaki Iskandar menjawab kritikan naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI dengan jor-joran. Menurutnya, pemain naturalisasi Timnas Indonesia tidak menjadi yang utama di lapangan.

Ahmed Zaki Iskandar mengatakan PSSI membuka peluang untuk pemain diaspora dan keturunan untuk membela Timnas Indonesia dengan syarat harus lewat naturalisasi.

"Pada prinsipnya, federasi (PSSI) membuka ruang seluas-luasnya bagi seluruh pemain dan atlet yang punya potensi. Begitu pemain bola keturunan yang ada di luar," kata Zaki saat berbincang dengan Suara.com.

Timnas Indonesia (Instagram @arkhanfikri)
Timnas Indonesia (Instagram @arkhanfikri)

Saat ini menurut Zaki, timnas Indonesia tengah gencar mencari bibit pemain muda di bawah usia 20 tahun dengan status diaspora atau belum punya kewarganegaraan tetap.

"Saat ini naturalisasi berbasis, memang anak-anak yang berasal dari warga negara RI yang da di luar," jelasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Diusulkan Menjamu Jepang di Stadion GBT, PSSI Beri Restu?

Dengan adanya naturalisasi, menurutnya, pemain yang bemain di Liga 1 Indonesia bisa bersaing untuk mendapatkan menit bermain di Timnas Indonesia.

"Ini juga tantangan untuk pemain lokal agar meningkatkan kemampuannya. Memcu individu yang nantinya juga berefek ke tim nasional."

"Bagi pemain diaspora sendiri kalau kemampuannya turun, pasti akan tercoret juga secara mekanismenya juga," kata dia.

Sebelumnya, Ahmed Zaki Iskandar menyebut bahwa PSSI akan berusaha menaturalisasi tiga pemain diaspora, yang sebelumnya sempat membela timnas U-20 di Piala Touloun pada Juni.

Ketiga pemain itu adalah Tim Henri Victor Geypens, Hinoke Mauresmo Johannes, dan Dion Markx.

Mereka bertiga ikut membela tim Garuda Muda di ajang Piala Touloun.

Sedangkan Raven sedang mengikuti proses naturalisasi pada Juni silam, dan perpindahan kewarganegaraannya telah disetujui Komisi III dan X DPR RI.

Selain mereka bertiga ditambah Raven, terdapat dua nama pemain diaspora lain yang ikut tampil di Piala Touloun 2024 yakni Welber Jardim, dan Sven Yvel.

Meski demikian, Ahmad menegaskan bahwa ketiga pemain itu belum tentu akan dapat tampil di kualifikasi Piala Asia U-20 2025, yang akan berlangsung pada 25 sampai 29 September 2024.

Timnas Indonesia U-20 menghuni Grup F pada kualifikasi Piala Asia U-20 2025, bersama dengan Maladewa, Timor Leste, dan Yaman. Ajang kualifikasi itu akan berlangsung di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI