Suara.com - Jelang ronde 3 kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia belum berhenti untuk menaturalisasi pemain. Naturalisasi pemain juga dilakukan di pemain di bawah usia 16 tahun.
Manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20 Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pemain yang ingin dinaturalisasi merupakan panggilan untuk negara.
"Kalau dia 'merah putih', pasti akan terpanggil," kata Zaki saat berbincang dengan Suara.com akhir pekan lalu.

Namun apa keuntungan yang didapat kalau ada pemain diaspora dan keturunan yang ingin dinaturalisasi?
Zaki mengatakan secara administrasi mereka akan mendapatkan honor uang dan fasilitas ketika dipanggil bermain untuk Timnas Indonesia.
Namun jauh dari itu, si pemain seharusnya merasa bangga sudah membela timnas Indonesia.
"Kalau dia nggak masuk timnas siapa yang gaji? Iya kan dapat uang insentif kalau dia lagi gabung ke timnas," kata Zaki.
"Kalau nggak gabung siapa yang mau bayar? Hanya sebatas ikut timnas aja. Hanya sebatas itu saja," jelasnya.
Sebelumnya, Ahmed Zaki Iskandar menyebut bahwa PSSI akan berusaha menaturalisasi tiga pemain diaspora, yang sebelumnya sempat membela timnas U-20 di Piala Touloun pada Juni.
Baca Juga: Biodata Jordy Wehrmann, Dulu Tolak Ajakan Shin Tae-yong Bela Timnas Indonesia Kini Menyesal?
Ketiga pemain itu adalah Tim Henri Victor Geypens, Hinoke Mauresmo Johannes, dan Dion Markx.