Suara.com - Banyak pemain keturunan Indonesia yang merentas karier di Eropa, khususnya Belanda. Ada yang berhasil, namun tak sedikit yang gagal dan tak jelas nasibnya.
Pemain keturunan Indonesia yang tak jelasnya nasibnya seperti Jasper ter Heide. Di usia yang baru 25 tahun, Jasper seperti dikutip dari data Transfermarkt, Senin (15/7/2024) berstatus tanpa klub.
Ini untuk kali kedua Jasper berstatus tanpa klub. Pada 2023, setelah dilepas SC Cambuur, Jasper tak memiliki klub. Baru pada 15 Maret 2023, Jasper kemudian bermain di Liga Spanyol.
Jasper membela klub CF La Nucia yang berkompetisi di kasta keempat Liga Spanyol. Namun perjalanannya di La Nucia berakhir pada 1 Januari 2024.
Baca Juga: Manajer Timnas Indonesia Muda Pastikan Pemain Naturalisasi yang Tidak Bagus Bakal Dicoret
Sejak dilepas CF La Nucia, Jasper sampai saat ini berstatus tanpa klub. Padahal dulu ia digadang-gadang bisa membela Timnas Indonesia.
Apalagi, Jasper tercatat pernah bermain di akademi Ajax. Pemain berposisi gelandang tengah ini membela Ajax U-17 hingga U-21.
Namun, Jasper pernah menolak untuk membela Timnas Indonesia. Ia memilih untuk membela Belanda. Meski kariernya di Belanda mentok di tim U-19.
Tercatat Jasper hanya bermain dua pertandingan bersama tim U-19 Belanda yakni saat melwan Portugal dan Finlandia pada 2017. Bahkan dari penelusuran, akun Instagram Jasper yang dulu sempat aktif, tak lagi ditemukan.
Darah Indonesia Jasper ter Heide
Baca Juga: Biodata Jordy Wehrmann, Dulu Tolak Ajakan Shin Tae-yong Bela Timnas Indonesia Kini Menyesal?
Jasper pernah mengungkapkan bahwa selain berdarah Indonesia, ia juga keturunan Korsel--negara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
“Saya merasa nyaman dengan bagaimana dan siapa saya. Orang-orang kadang bertanya kepada saya siapa saya sebenarnya?"
"Maka saya selalu tertawa dan berpikir. Saya pikir saya merasa seperti orang Korea terutama karena fisik saya,” ucap Jasper dilansir dari Elf Voetbal.
Ditegaskan oleh Jasper bahwa dirinya memiliki darah Indonesia dari sang ibu.
"Tapi saya belum pernah ke Korea. Ayah saya kembali dari sana tahun lalu. Dia tidak tahu siapa orang tua kandungnya. Tapi ibu saya orang yang memiliki darah Indonesia. Saya sedikit mirip dengannya. Belanda, Korea, Indonesia, aku bangga dengan itu," ungkapnya.
Menariknya diakui oleh Jasper, bahwa ia memiliki nama Belanda karena pernah diadopsi oleh keluarga Belanda. Dibesarkan dengan tiga budaya yang berbeda, Jasper mengaku tak kesulitan.
“Begitulah cara saya dan saudara saya dibesarkan. Anda harus menghargai orang dan memperlakukan mereka dengan hormat. Saya suka menunjukkan cara itu. Itu juga cocok untukku,” jelasnya.
"Ikatan saya dengan Korea lebih kuat dibanding Indonesia. Ayah lebih kental dengan Korea dibanding ibu dengan Indonesia, jadi saya ingin bermain untuk Korea suatu hari nanti," ungkapnya.