Suara.com - Pemain keturunan Indonesia Emilio Audero Mulyadi alias Emil Audero pernah jadi perbincangan hangat di Tanah Air. Kiper yang kini merumput di Serie A Italia itu batal membela Timnas Indonesia.
Awalnya, Emil Audero merupakan salah satu incaran utama pelatih Shin Tae-yong untuk melengkapi kiper Timnas Indonesia menyongsong Kualifikasi Piala Dunia 2026. Emil Audero dianggap mumpuni karena punya pengalaman mentereng merumput di Eropa.
Siapakah Emil Audero?
Emil Audero merupakan pemain kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia lahir pada 18 Januari 1997. Namun, tahun 1998 ia tumbuh di tumbuh di Cumiana, Italia, karena keluarganya pindah dan menetap di sana.
Ayahnya bernama Edy Mulyadi yang berasal dari Indonesia. Sementara itu, ibunya, Antonella Audero merupakan orang Italia.
Karier sepak bola Emil Audero mulai dari usia 11 tahun, saat bergabung dengan Akademi Juventus pada 2008. Pada 2013, dia masuk dalam skuad tim U-19 Juventus asuhan Fabio Grosso yang tampil dalam ajang Campionato Nazionale Primavera.
Performanya membuat Massimiliano Allegri kepincut hingga memanggilnya ke tim utama pada 30 November 2014. Namun, Emil Audero hanya sebagai pemanis bangku cadangan. Ia baru mencatatkan debut pada 2017, ketika Juventus melawan Bologna dalam lanjutan pekan ke-38 Liga Italia. Meski gagal mencatatkan cleansheet, ia mampu membawa Bianconeri menang 2-1.
Tak banyak mendapat kesempatan bermain, Emil dipinjamkan ke Venezia pada 2017. Setahun berselang, dia kembali dipinjamkan ke Sampdoria dan dari sinilah kiper yang sekarang berusia 27 tahun itu mulai menjadi pilihan utama. Selama satu musim di sana, ia mencatatkan 37 penampil dengan total 12 cleansheet. Pada musim berikutnya, kepindahannya dipermanenkan hingga saat ini.
Setelah empat musim menjadi pilihan utama di Sampdoria, pada awal musim ini Emil dipinjamkan ke Inter Milan untuk melapis Yann Sommer. Bersama Nerazzurri, dia baru bermain empat kali dengan catatan dua cleansheet.
Di level tim nasional, Emil menjadi langganan tim kelompok umur Italia sejak U-15 hingga terakhir U-21. Ia belum mendapat kesempatan memperkuat tim senior mengingat persaingan ketat pada posisi penjaga gawang yang kini diisi Gianluigi Donnarumma, Guglielmo Vicario, hingga Alex Meret.