Suara.com - Media Vietnam menyoroti melimpahnya pemain keturunan yang bisa dinaturalisasi Timnas Indonesia. Fenomena itu membuat Garuda bisa meningkatkan kekuatan tim dengan cepat.
Salah satu media Vietnam yang membahas hal tersebut adalah, VNExpress. Mereka menyoroti keberadaan pemain keturunan yang mayoritas datang dari Belanda, membuat Timnas Indonesia bisa bangkit pasca terpuruk pada 2015.
"Mengapa Indonesia banyak menggunakan pemain naturalisasi?" tulis judul artikel VNExpress dikutip Suara.com pada Jumat (12/7/2024).
Pada 2015, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Timnas Indonesia buntut dualisme liga yang ditengahi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca Juga: Keluh Kesah Nathan Tjoe-A-On, Lelah Main di 3 Tim Berbeda dalam Semusim
Namun, semenjak 2019, PSSI di bawah pimpinan Mochamad Iriawan menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala. Proyek naturalisasi pun kembali digencarkan dan terbukti bisa mendongkrak performa Garuda secara instan.
Proyek naturalisasi terus dijalankan saat PSSI berganti tampuk pimpinan. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, PSSI bahkan lebih gencar memburu pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
This record was broken when they called up 10 naturalized players for the upcoming two matches against Vietnam in the 2026 World Cup qualifiers at the end of this month.
"Rekor dipecahkan saat mereka memanggil 10 pemain naturalisasi untuk dua laga melawan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026," tulis VNExpress.
VNExpress pun mengulas dalam aspek sejarah bahwa Timnas Indonesia dianugerahi banyak pemain keturunan yang di atas kertas siap dinaturalisasi karena sempat jadi jajahan Belanda.
Baca Juga: Hasil Uji Coba Timnas Indonesia U-19 Jelang Piala AFF U-19 2024, Persiapan Tak Lancar
"Visi PSSI juga tidak terlepas dari faktor sejarah, karena Indonesia pernah menjadi negara jajahan Belanda sejak tahun 1800 hingga kemerdekaannya pada tahun 1945," tulis VNExpress.
"Hubungan kedua negara terus terjalin hingga saat ini, termasuk di bidang sepak bola yang banyak pemain keturunan Indonesia tumbuh di sana."
"Selain itu, melalui Belanda, masyarakat Indonesia juga melakukan migrasi ke negara-negara Eropa lainnya."
VNExpress juga menyoroti strategi PSSI yang menarget para pemain keturunan Belanda dengan level yang tak terlalu mentereng untuk disodorkan tawaran naturalisasi.
"Sepak bola modern dipenuhi pemain terkenal Belanda keturunan Indonesia seperti Robin Van Persie, Giovanni Van Bronckhorst, Roy Makaay dan Nigel de Jong, serta bintang Belgia keturunan Indonesia Radja Nainggolan," tulis VNExpress.
"Namun PSSI mengincar pemain-pemain di kasta bawah karena selain jumlahnya lebih banyak, kelompok ini juga lebih bersedia menerima kebijakan kewarganegaraan tunggal Indonesia."
Skuad Garuda memang kini banyak diperkuat pemain keturunan. Mereka antara lain bek Jay Idzes, Justin Hubner, Nathan Tjoe Aon, Shayne Pattynama, gelandang Marc Klok, Thom Haye, Ivar Jenner, penyerang Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.
Khusus Jordi Amat dan Sandy Walsh, keduanya lahir di Spanyol Belgia.