Suara.com - Talenta muda keturunan yang baru saja gabung Manchester City, Gabriel Han Willhoft-King, disebut media Korea telah menolak membela Timnas Indonesia karena beberapa alasan.
Namanya sudah menjadi topik hanga di kalangan penggemar Tottenham Hotspur karena performa Gabiel Han Wilhoft-King dinilai mirip Son Heung-min.
Meski begitu, Gabriel Han Wilhoft-Kin merupakan pemain keturunan dari beberapa negara, di antaraya Inggris, China, India, Jerman hingga Amerika Serikat.
Indonesia bukan satu-satunya darah keturunan yang Gabriel miliki saat ini, soal membela tim nasional bukan hal yang asing baginya.
Baca Juga: Apa Itu Pleuritis? Penyakit yang Diidap Shin Tae-yong
Pada 2021 lalu, Gabriel sempat membela Timnas Inggris U-17 dan sudah menjalani dua pertandingan melawan Skotlandia dan Turki.
Gabriel sempat diminati Bima Sakti untuk membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 lalu, sayangnya hal itu tak terwujud.
Karena Gabriel ternyata tak memiliki paspor Indonesa, sempat ditawari PSSI untuk naturalisasi, namun Gabriel menolaknya.
Hal ini bahkan sampai ke publik Korea, salah satu media lokalnya bahkan menyebut beberapa alasan yang membuat Gabriel Han menolak naturalisasi.
"Wilhoft-King lahir dari ayah keturunan India-Inggris dan ibu keturunan Tionghoa-Amerika," tulis Sports Chosun.
Baca Juga: Berkat Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On Yakin Tembus Skuad Utama Swansea City
"Alhasil, ia dikabarkan bisa bermain untuk timnas enam negara, antara lain China, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Indonesia, dan India."
"Wilhoft-King yang membela timnas Inggris U-16 tahun 2021 sempat nyaris terpilih masuk timnas Indonesia jelang Piala Dunia U-17 2023."
"Namun pemanggilannya batal karena orang tuanya tak punya izin, paspor Indonesia dan proses naturalisasi yang memakan lama membuat mereka menolaknya," imbuh mereka.
Kenyataan memang pahit, namun Indonesia tentunya tidak kekurangan pemain berbakat, termasuk dari para pemain keturunan.
Menarik dinantikan siapa lagi pemain keturunan yang berhasrat membela Timnas Indonesia di masa depan di semua level tim nasional.
Kontributor: Eko