Suara.com - Timnas Belanda punya kenangan kurang menyenangkan ketika bertanding dipimpin oleh wasit asal Jerman, Felix Zwayer.
Sebentar lagi pertandingan Oranje juga bakal dipimpin lagi oleh Zwayer saat menghadapi Inggris di semifinal kedua Euro 2-24 yang berlangsung di Borussia Dortmund Stadium, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB.
Pertarungan ini bakal berat bukan hanya karena Inggris punya kualitas mumpuni sebagai tim, tetapi juga hadirnya Felix Zwayer yang bisa jadi faktor X di dalam pertandingan.
Khusus saat memimpin pertandingan Belanda, Zwayer sudah tiga kali ditugaskan sebelumnya. Hasilnya dua kali Belanda kalah dan sekali menang.
Baca Juga: Eks PSSI Hembuskan Isu Maarten Paes Bisa Diambil Timnas Belanda Jika Ini Terjadi
Pertama di laga persahabatan pada Maret 2016 melawan Prancis di mana belanda kalah 2-3. Kemudian di Kualifikasi Euro 2024 melawan Prancis lagi pada Oktober 2023, yang lagi-lagi Belanda kalah 1-2.
Terakhir saat Belanda menghadapi Rumania pada babak 16 besar Euro 2024 pada 2 Juli kemarin, Zwayer menjadi pengadil dengan hasil akhir kemenangan Belanda 3-0.
Secara keseluruhan, rekam jejak Felix Zwayer cukup positif karena tidak pernah ada penalti atau kartu merah yang diberikan buat Belanda, hanya ada 4 kartu kuning yang keluar dari kantung Zwyer untuk pemain-pemain Belanda selama ia memimpin pertandingan.
Namun di luar itu, wasit ini ternyata punya sejarah kelam terkait kasus suap pertandingan di Jerman. Ya, wasit kelahiran Berlin itu pernah dihukum oleh UEFA pada 2005.
UEFA menjatuhkan skors selama enam bulan pada 2005 buat Zwayer karena menerima suap sebesar 300 ribu euro dari sesama perangkat pertandingan yaitu Robert Hoyzer.
Baca Juga: Rekam Jejak Felix Zwayer, Wasit Inggris vs Belanda yang Pernah Kena Kasus Suap
Padahal saat itu Zwayer memimpin pertandingan antara SV Wuppertal vs tim amair Werder Bremen pada Mei 2004. Saat itu, Zwayer diminta menguntungkan kubu Wuppertaler.
Felix Zwayer juga sempat mengaku mendapat ancaman pembunuhan usai mendapat kritik pedas dari Jude Bellingham atas kepemimpinannya pada 2021 lalu.
Kontributor: Aditia Rizki