Ibunya, Piana, bekerja serabutan sebagai pembantu rumah tangga dan pencuci pakaian untuk menghidupi keluarga.
Namun, keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat Fandy untuk meraih mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional.
Ia tekun berlatih dan menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil.
Kegigihan dan bakat Fandy membawanya ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia terpilih untuk membela Timnas Indonesia U-16 dan menunjukkan performa gemilang di turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024.
Kisah Fandy Alberto Hengga adalah bukti bahwa kerja keras dan tekad pantang menyerah dapat mengantarkan seseorang untuk mencapai mimpinya.
Ia menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia untuk mengejar mimpi mereka di dunia sepak bola.