Suara.com - Berbagai kalangan banyak yang memberikan dukungan supaya Timnas Indonesia bisa mengalahkan Australia di pertemuan selanjutnya.
Ini sebagai balasan ketika tim U-16 kalah di babak semifinal Piala AFF U-16 2024 beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Australia pada akhirnya juara Piala AFF U-16 2024. Itu setelah mengalahkan Thailand di babak semifinal.
Sedangkan Timnas Indonesia pada akhirnya raih posisi tiga turnamen tersebut setelah menumbangkan Vietnam. Bagi Erick apa yang ditunjukkan tim asuhan Nova Arianto luar biasa.
Baca Juga: Kelakar Erick Thohir ke Prilly Latuconsina: Dulu Telponan Soal Bola Kini Bahas BUMN
Menurutnya, pencapaian dan perjuangan timnas U-16 harus menjadi motivasi, tak hanya bagi para pemain, tapi juga bagi Timnas Senior untuk mengarungi rivalitas baru dengan tim berjulukan Socceroos itu.
Timnas Indonesia senior yang dilatih Shin Tae-yong akan melawan Australia pada 11 September di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Sedangkan Timnas U-16 akan kembali bersua Australia pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 pada Oktober mendatang. Nah, tim asuhan Nova Arianto ada di Grup C bersama Australia, Kepulauan Mariana Utara, dan tuan rumah Kuwait.
"Sejak kita kalahkan Australia di Piala Asia U-23 Qatar lalu, mereka menargetkan kita jadi seteru baru. Itulah mengapa saat tim muda mereka menang di AFF kemarin, selebrasinya agak berlebihan," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
"Tapi ingat, saya minta ke pemain, tidak boleh ada yang menundukkan kepala. Tidak ada yang menangis. Nanti kita ketemu Australia, kita sikat. Bersama suporter, kita akan dukung habis-habisan Timnas. Kita bangsa besar kenapa mesti takut dengan mereka."
"Garuda Asia kita harus bangkit lawan Australia Oktober nanti. Apalagi kemarin bermain dengan 10 orang bisa fight. Lalu, saya akan bilang ke tim senior kita yang akan ketemu Australia di kualifikasi Piala Dunia untuk juga fight dan bisa kembali kalahkan mereka," lanjut Erick.
Menurut pengamat sepakbola, Tommy Welly, pernyataan Erick Thohir yang terus memotivasi Zahaby Gholy dan kawan-kawan agar tidak menundukkan kepala sangat tepat. Ia berharap mental pemain bisa meningkat.
"Kalah di sepakbola itu lumrah. Namun saya melihat, Erick Thohir justru memanfaatkan momentum kekalahan itu untuk memberikan suntikan motivasi dahsyat yang bisa menaikkan level mental, persaingan, dan skill pemain," lanjut Towel.
Hal senada juga disampaikan Richard Achmad, dari PNSSI (Presedium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia) yang menyatakan suport antara timnas Muda dan Senior sudah merata sehingga setiap timnas main, dukungan dari pecinta timnas tak pernah berkurang.
"Artinya, khusus untuk menghadapi Australia yang kini menjadi rival baru Indonesia, suporter akan maksimal dukungan. Ibaratnya, kini lawan Australia bisa dianggap seperti kita bertemu Malaysia. Jadi timnas harus yakin, karena lawannya bareng suporter," ungkapnya.
Cipto Kusumo dari Ultras Garuda juga menilai tabuhan genderang perang Erick Thohir kepada Australia punya efek besar, sekaligus ajakan bagi suporter untuk selalu berada di belakang timnas
"Kalau pak Erick minta untuk membalas kekalahan atas Australia, maka suporter ingin semua level Timnas berusaha mati-matian. Kami pun suporter siap dukung habis-habisan jika kita menjamu Australia di manapun juga," jelas Cipto.