Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengungkap alasan mengapa sulit mencari pemain keturunan di level kelompok usia ketimbang senior. Ia mengaku tidak bisa sembarangan merekrut pemain lewat jalur naturalisasi.
Bukan hanya dilihat dari kemampuan, ada beberapa pertimbangan lain. Salah satunya asal usul keluarga yang bisa menjadi masalah di kemudian hari.
Belum lagi sulit memantau kemampuan pemain di klub mengingat usia masih muda. Berbeda dengan senior di mana statistiknya sudah tersedia.
"Tidak segampang itu dia melakukan perpindahan kewarganegaraan. Karena ada pertimbangan-pertimbangan yang saya sebagai pelatih juga tidak bisa gegabah menentukan kualitas," kata Indra Sjafri di Stadion Madya, Jakarta.
Baca Juga: Indra Sjafri Masih Bingung Tentukan Kapten Timnas Indonesia U-19, Psikolog Sampai Turun Tangan
"Kecuali kalau pemain senior yang cap-nya sudah banyak, profilnya sudah jelas. Mungkin cepat kita menentukan dia memang pemain bagus," jelasnya.
Baru satu pemain yang dianggap Indra Sjafri layak dinaturalisasi yaitu Jens Raven. Sang pemain pun sudah resmi menjadi WNI setelah diambil sumpahnya beberapa waktu lalu.
Indra sebelumnya sudah menjajal sejumlah pemain saat Toulon Cup 2024. Mereka adalah Mauresmo Hinoke (FC Dordrecht U-21), Dion Markx (NEC Nijmegen U-21), Sem Yvel (NAC Breda U-21), dan Tim Geypens (FC Twente U-21).
"Tapi kami telah memberikan beberapa nama dari semua pemain yang pernah ketemu dengan saya di Belanda," kata Indra Sjafri.
"Saya sudah bicarakan dengan PSSI. Itu nanti PSSI yang menelusuri. Pertama, PSSI lah ini yang menelusuri silsilahnya. Karena saya juga mendengar ada yang sesuai dengan Undang-Undang 12 tahun 2006 dan juga nggak sesuai dengan aturan FIFA," ucapnya
Baca Juga: Jens Raven Tinggalkan Timnas Indonesia Jelang Piala AFF U-19 2024, Kenapa?
"Makanya sekarang tim PSSI lagi mencoba menelusuri secara administrasi memungkinkan untuk atau tidak," pungkas Indra Sjafri.