Suara.com - Juara bertahan Italia harus angkat koper lebih cepat dari panggung Euro 2024. Juara Euro 2020 itu dikandaskan tim kuda hitam Swiss di babak 16 besar.
Swiss pecundangi Gli Azzurri dengan skor meyakinkan 2-0. Dua gol tim berjuluk Nati itu dicetak oleh Remo Freuler di menit ke-37 dan Ruben Vargas menit ke-46. '
Ini untuk kali pertama bagi Italia harus tersingkir di babak 16 besar Euro 2024. Pelatih Luciano Spalleti mengakui bahwa anak asuhnya memang kalah tempo dan kurang tajam saat hadapi Swiss.
“Yang membuat perbedaan adalah tempo (permainan), kami terlalu lamban dibandingkan mereka (Swiss) di babak pertama. Bahkan secara individu, ada perbedaan dalam tempat pergerakan dan perebutan bola," kata Spalletti usai pertandingan.
Analisis lebih tajam disampaikan oleh eks pelatih Inggris, Fabio Capello. Menurut Capello, kekalahan melawan Swiss mencerminkan bahwa skuat Italia di Euro 2024 tidak memiliki kualitas.
"Kualitasnya tidak ada sama sekali. Mereka tidak dalam kondisi fisik yang baik. Malam ini, kami bermain melawan tim yang menyerang dan Anda tidak dapat bangkit," jelas Capello seperti dilansir dari Tuttosport, Minggu (30/6/2024).
"(Kondisi pemain) membuat mereka tidak punya tempat untuk memainkan skema umpan satu dua karena tidak ada pergerakan untuk menekan, dan terpenting sama sekali tidak ada teknik yang keluar dari pemain," sambung eks pelatih Real Madrid dan AC Milan itu.
Ditegaskan oleh Capello, Luciano Spalleti terlalu melebih-lebihkan kekuatan pemainnya namun faktanya mereka kalah kualitas dari Swiss.
"Saya pikir Spaletti terlalu melebih-lebihkan skuatnya. Dia punya beberapa ide dan ingin melaihat skema permainan tertentu tapi seperti inilah kualitas para pemainnya," ucap Capello.
Baca Juga: Julian Nagelsmann Tentang Wasit di Laga Euro 2024 kontra Denmark: Gol Nico Schlotterbeck Sah!
Sepak Bola Italia Krisis?