Suara.com - Sebuah kisah unik datang dari Carlos Henrique Raposo, atau yang lebih dikenal dengan Carlos Kaiser.
Pria asal Brasil ini berhasil meniti karir sebagai pesepakbola profesional selama lebih dari dua dekade tanpa pernah sekalipun bermain bola.
Kaiser memulai karirnya di usia 16 tahun di akademi sepak bola Botafogo.
Namun, ia gagal menunjukkan bakat dan dilepaskan tanpa pernah bermain di tim utama.
Baca Juga: Hasil Copa America 2024 Babak Pertama: Gol Marquinhos Dianulir, Brasil vs Kosta Rika Masih 0-0
Perjalanan Karir Penuh Kebohongan
Kegagalan tersebut tak menyurutkan semangat Kaiser. Dengan kecerdasan dan pesonanya, ia berhasil meyakinkan banyak orang bahwa dia adalah pesepakbola berbakat.
Dikutip dari fourfourtwo.com,, Kaiser menjalin pertemanan dengan para pemain besar seperti Romario, Bebeto, dan Zico.
Ia juga membangun relasi dengan petinggi klub dan jurnalis.
Berkat kepiawaiannya berbohong dan membangun citra, Kaiser berhasil mendapatkan kontrak di beberapa klub besar Brasil, Amerika Serikat, dan bahkan Eropa.
Baca Juga: Bikin Gaduh, PSSI Puji Polresta Sleman Tangkap Dokter Gadungan Eks Timnas Indonesia
“Dia menginginkan kuenya,” kata mantan pentolan Mauricio de Oliveira Anastacio, yang pernah bersama Kaiser di tim Rio Amerika.
“Dia ingin berada di tengah-tengah pesepakbola, dia ingin dianggap sebagai pesepakbola, tapi dia tidak ingin tanggung jawab sebagai pesepakbola.”
Taktik Licik untuk Menghindari Pertandingan
Untuk menghindari keharusan bermain bola, Kaiser menggunakan berbagai trik licik.
Ia sering berpura-pura cedera, menipu pelatih dan staf klub, bahkan membayar penonton untuk menyanyikan namanya.
Penipuan Terbesar dan Hampir Berakhir Tragis
Puncak dari kebohongan Kaiser terjadi di klub Bangu, yang dimiliki oleh bos mafia berbahaya, Castor de Andrade.
Suatu hari, Castor memerintahkan Kaiser untuk bermain. Kaiser panik karena dia tahu rahasianya akan terbongkar.
Dengan cerdik, Kaiser memulai perkelahian dengan suporter lawan dan diusir dari pertandingan.
Castor, yang terkesan dengan keberanian Kaiser, malah memberinya kenaikan gaji dan perpanjangan kontrak.
Karir Kaiser akhirnya berakhir pada usia 41 tahun dengan statistik yang mencengangkan: bermain di lebih dari 10 klub papan atas dengan catatan nol penampilan, nol gol, dan nol umpan.
Kisah hidup Carlos Kaiser diangkat menjadi film layar lebar dengan judul "Kaiser: The Greatest Footballer Never to Play Football" (2018).
Kisah Kaiser menjadi bukti bahwa ambisi dan kepandaian berstrategi dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan, meskipun dengan cara yang tidak biasa.