Suara.com - Sejumlah aturan baru diterapkan di Liga 1 2024/2025. Salah satunya adalah mengenai pembatasan dana tim dalam berbelanja pemain maksimal Rp50 miliar.
Bagi Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus aturan ini cukup penting. Jadi, klub bisa membatasi diri agar tidak boros ketika belanja pemain.
Terlebih, ada dana-dana lain yang harus disiapkan tim selama satu musim. Seperti akomodasi sampai gaji pemain.
"Ini bukan salary cap, melainkan batasan untuk belanja pemain. Dalam regulasi yang sudah ditetapkan, Liga Indonesia memodifikasi salary cap menjadi financial control," kata Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Baca Juga: Banyak Klub Liga 1 yang Inginkan Jasanya, Malik Risaldi: Yang Paling Serius Persebaya
"Liga juga membentuk financial control body untuk memastikan bahwa aspek finansial betul-betul bisa diawasi," sambungnya.
Aspek penting lainnya yaitu terkait club licensing, yang diambil alih oleh LIB. Club licensing ini sebelumnya berada di bawah PSSI.
Saat ini ada 10 klub yang belum lolos sehingga diwajibkan untuk mengikuti remedial pada sisa waktu sebelum kompetisi dimulai. Aturannya akan menjadi ketat pada musim berikutnya sehingga klub wajib lolos dan memegang lisensi.
"Soal Club Licensing, kita akan remedial memang tadi sudah disampaikan 10 klub, mereka adalah PSM Makassar, Persita, PSS Sleman, Barito Putera, Arema FC, Dewa United, Persis, PSBS Biak, Semen Padang, dan Malut United," terang Ferry.
"Nah seperti apa asistensi dan remidialnya, karena klub ini ada kekurangan yang berbeda-beda. Ada dari aspek finansial, sporting, legal, dan infrastruktur," ucapnya.
Baca Juga: Rekrutan Baru, Mitsuru Maruoka Bertekad Gondol Titel Juara Liga 1 Bareng Bali United
Liga 1 2024/2025 akan berlangsung pada 9 Agustus. Laga pembukanya adalah partai Persib Bandung vs PSBS Biak