Suara.com - Baru-baru ini sebuah fakta terungkap mengenai Maarten Paes yang menjalani sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) demi membela Timnas Indonesia.
Fakta tersebut mengenai besaran biaya untuk melakukan sidang. Disebutkan, biayanya bisa mencapai angka puluhan miliar rupiah.
Fakta ini diungkapkan oleh pengamat sepak bola Indonesia, Bung Harpa, lewat sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, @BungHarpa.
Dalam videonya tersebut, Bung Harpa menyebutkan bahwa biaya sidang Maarten Paes di CAS bisa memakan biaya hingga Rp32 miliar.
Baca Juga: Potret Rumput SUGBK Dibongkar, Ditanam Ulang Demi Pertandingan Timnas Indonesia
“Satu informasi yang penting juga, ini info A1 dari seorang kolega atau saudara saya yang bergerak di bidang hukum, untuk biaya bertaruh atau bersidang di CAS itu tidak murah,” kata Bung Harpa.
“Yaitu 1-2 juta dolar AS. Ini mahal, jadi sekitar Rp16-32 miliar. Jadi bayangkan bagaimana perjuangan teman-teman PSSI,” lanjut Bung Harpa.
Biaya ini sendiri disebutkan belum juga termasuk pengacara, transportasi, maupun biaya-biaya tak terduga lainnya sepanjang sidang tersebut.
Sebagai informasi, persidangan ini sendiri dilangsungkan agar Maarten Paes bisa membela Timnas Indonesia di kancah internasional.
Memang Maarten Paes sudah resmi menjadi WNI. Akan tetapi, dirinya belum bisa berpindah federasi karena terbentur aturan FIFA.
Baca Juga: Shin Tae-yong Masih Sakit Jelang Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Kondisi Terakhirnya
Exco PSSI, Arya Sinulingga, membeberkan masalah Maarten Paes sampai dibawa ke CAS karena dirinya pernah main di Timnas Belanda U-21 saat berusia 22 tahun.
“Saya rasa semua sudah tahu ada permasalahan dia (Maarten Paes) karena dia pada usia 22 tahun masih main di Timnas Belanda (U-21),” kata Arya Sinulingga dikutip dari siniar di YouTube CNN Indonesia.
Berdasarkan aturan FIFA, seorang pemain bisa berganti tim nasional jika terakhir bermain untuk tim senior ataupun junior di ajang resmi saat usianya di bawah usia 21 tahun.
Arya Sinulingga menyebut bahwa PSSI melihat ada celah di kasus tersebut, mengingat Maarten Paes membela Timnas Belanda U-21 pada usia 22 tahun pada pertandingan tunda akibat Covid-19.
“Kita tahu dia kenapa main di Timnas Belanda (U-21) itu karena ternyata ada pandemi Corona. Dia sudah tercatat di tim U-21 dan pada dimainkan berikutnya, di pertandingan tunda itu.”
“Dia (Maarten Paes) main juga karena namanya tercatat di situ. Nah ternyata itu membuat dia sudah tercatat di Timnas Belanda di usia 22 tahun,” terang Arya Sinulingga.
Bagi PSSI, kasus Maarten Paes ini merupakan sebuah pertaruhan. Terlebih kiper milik FC Dallas itu sudah dinaturalisasi dan menjadi WNI.
Kontributor: Felix Indra Jaya