Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh menikmati libur kompetisi Eropa dengan berkunjung ke Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pemain berusia 29 tahun itu memang memiliki darah keturunan Surabaya dari sang kakek dan nenek buyutnya.
Meski demikian, kedua kakek dan nenek buyutnya sudah meninggal dunia.
Sandy Walsh pun memanfaatkan kedatangan ke Kota Pahlawan dengan itu ziarah ke makam leluhur di TPU Kembang Kuning, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Baca Juga: Potret Noa Leatomu: Nona Keturunan Belanda Calon Pemain Naturalisasi Indonesia
Momen ziarah Sandy Walsh diunggah akun Instagram @aslisuronoyo yang dilansir Suara.com, Senin (24/6/2024).
"Ini Sandy Walsh dan mamanya ziarah makam kakeknya di Kembang Kuning," tulis keterangan unggahan tersebut.
Dalam video itu, pemain KV Mechelen tersebut mengendarai sepeda motor dengan diboncengkan seseorang yang diduga sang ibu.
Sandy Walsh juga mengabadikan sejumlah momen di sekitar makam. Dia juga mengabadikan warga yang berada di kawasan makam.
Uniknya, banyak warganet yang menyinggung keputusan Sandy Walsh datang ke lokasi itu pada siang hari, dibanding malam-malam.
Baca Juga: STY Fokus Penyembuhan, Erick Thohir Wakili Indonesia di Drawing Piala Dunia
"Kalau tahun sejarah makam itu saat malam untuk tempat 'begituan' kira-kira dipindah enggak ya makamnya," tulis @vett***.
"Dia tidak tau kembang kuning malam hari," balas @dany***.
"Jangan sampai main ke situ malam-malam, jangan boleh," timpal @ridi***.
"Jangan diberitahu keadaan kalau malam," balas @corine***.
Dari penelusuran Suara.com, Makam Kembang Kuning diketahui merupakan tempat prostisusi yang masih eksis sampai sekarang.
Prostitusi di Makam Kembang Kuning Surabaya juga sudah ada sejak era 1970-an. Makam tersebut mayoritas berisikan makam Tionghoa.