Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan alasan Liga 1 2024-2015 harus tetap bergulir saat Timnas Indonesia disibukan Piala AFF 2024, tetapi bakal diliburkan saat SEA Games 2025.
Penjelasan Erick Thohir ternyata persis sama dengan mantan Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Belgia (RBFA), Michel Sablon yang menelurkan "Golden Generation" atau generasi emas berisi Kevin De Bruyne, Vincent Kompany hingga Eden Hazard.
Erick menjelaskan bahwa Timnas Indonesia berpeluang hanya menurunkan para pemain pelapis di Piala AFF 2024. Dia juga menekankan tidak ingin pemain muda yang sudah menembus tim senior untuk kembali membela tim kelompok umur.
"Kalau ditanya bagaimana jika negara-negara lain di Piala AFF menurunkan tim senior, ya tidak apa-apa. Toh selama ini tim senior kita mayoritas pemainnya di bawah 25 tahun," kata Erick Thohir.
"Jadi saya rasa, sepak bola ini suatu dinamika yang menarik. Kami melihat umur itu jangan menjadi kendala. Pemain seperti Marselino Ferdinan dan lain-lain yang bisa bermain, kami tidak mau menarik ke bawah."
"Mereka akan tetap bermain di atas karena itu yang kami mau, mendorong makin banyak talenta yang kami targetkan kalau bisa ada 150 talenta. Biarkan pemain yang sudah baik tidak turun lagi," ia menambahkan.
Pernyataan Erick Thohir persis seperti perkataan Michel Sablon yang sejak tahun 2000-an mendorong transformasi sepak bola Belgia.
Sablon dan RBFA membuat kebijakan bahwa tim kelompok umur tak lagi ditarget untuk menang, tetapi untuk mengembangkan para pemain.
Sementara itu, dia juga membuat kebijakan di mana pemain yang berhasil naik tingkatan, tidak diizinkan untuk kembali membela tim kelompok umur di bawahnya.
Baca Juga: Jadi Senjata Mematikan Timnas Indonesia U-16, Potensi Mathew Baker Dipuji Media Luar
Seperti contoh, pemain yang naik dari U-17 ke U-19, tidak lagi diperkenankan kembali turun level, tetapi diharapkan bisa terus naik ke level yang lebih tinggi.