Infografis
Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengakui bahwa peluang melakukan proses naturalisasi terhadap kiper Serie A, Emil Audero, sudah hampir tertutup. Namun, ada harapan untuk bisa menggaet Kevin Diks.
Sampai saat ini, PSSI memang masih belum ingin berhenti untuk memproses nama-nama pemain keturunan Indonesia yang punya potensi besar untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia.
Salah satu posisi yang ingin segera ditambah oleh PSSI ialah sektor penjaga gawang dan penyerang. Sejauh ini, sudah ada beberapa pemain yang masuk kriteria untuk mengisi sektor tersebut.
Salah satu nama yang belakangan digadang-gadang ialah Emil Audero. Sayangnya, Arya Sinulingga mengakui bahwa kans untuk bisa mendapatkan persetujuan kiper asal Mataram itu sangat tipis.
Baca Juga: Ernando Ari Ungkap Hasrat Abroad dan Negara yang Dituju, Ambisius tapi Masih Realistis
Oleh karena itu, PSSI mengalihkan fokusnya kepada Maarten Paes. Meskipun sudah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI), tetapi Maarten Paes masih terganjal proses administrasi.
Saat ini, statusnya terkendala di Court of Arbitration for Sport (CAS) alias Pengadilan Abitrase Olahraga. Hal itu yang akan terus diupayakan PSSI agar kiper kelahiran Belanda itu bisa segera memperkuat tim Merah Putih.
“Emil Audero sih agak berat juga, jujur. Kami masih berharap Maarten Paes, dia juga bagus,” kata Arya Sinulingga kepada para wartawan yang hadir di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (19/6) malam WIB.
Selain itu, Arya Sinulingga juga membuka potensi untuk kembali menggoda bek kelahiran Belanda, Kevins Diks. Saat ini, dia tengah berkarier bersama klub kasta tertinggi Liga Denmark, FC Copenhagen.
“Kevin Diks bisa juga. Kami pokoknya sedang melakukan pembicaraan-pembicaraan ke beberapa pemain, kita lakukan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Erick Thohir Sampaikan Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia, Ada Apa?
Yang jelas, Arya Sinulingga memastikan bahwa pihaknya bakal terus berusaha mengupayakan nasib Maarten Paes agar gugatan yang dilayangkan melalui CAS bisa membuahkan hasil yang diharapkan.
"Kalau enggak ada celah sih enggak (diajukan ke CAS). Maksudnya gini, kalau kita enggak coba dia jadi WNI malah kami enggak punya kesempatan untuk memperjuangkan dia," ujar Arya.
"Karena kami gak bisa memperjuangkan dia kalau bukan WNI, nah ini kan ya harus berani. Apa pun harus dilakukan,” tambah lelaki yang juga menjabat sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumatera Utara itu.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
