Suara.com - Rafael Struick striker Timnas Indonesia kini mendapat tempat spesial di mata suporter Tim Merah Putih. Striker naturalisasi kelahiran Leidschendam, Belanda dianggap bakal jadi bomber wahid di masa depan.
Jauh sebelum kehadiran Struick, Timnas Indonesia juga pernah diperkuat striker kelahiran Belanda lainnya bernama Jhonny van Beukering.
Pada 11 Oktober 2011, van Beukering resmi sumpah setia menjadi warga negara Indonesia di Kanwil Kemenhumkam, Jakarta Timur. Usai resmi jadi WNI, van Beukering sempat mengutarakan menjadi WNI ialah impiannya.
"Ini adalah mimpi saya," begitu kata si pemain kelahiran Velp, Belanda usai sumpah setia menjadi WNI.
Van Beukering ialah pemain satu angkatan dengan Stefano Lilipaly dan Tonnie Cussel yang dinaturalisasi oleh PSSI. Proses naturalisasi ketiganya saat itu melalui proses cukup panjang.
Timnas Indonesia yang kala itu dilatih oleh Alfred Riedl berharap van Beukering jadi striker ganas di lini depan. Sayang harapan itu sirna.
Pemain yang mendapat julukan 'Jhonny of the Burger King' oleh fans NEC karena berat badannya hanya mengoleksi 1 caps bersama Timnas Indonesia. Van Beukering termasuk deretan pemain gagal di program naturalisasi PSSI.
Lama menghilang dari sepak bola Indonesia, van Beukering pada 2021 jadi sorotan publik lantaran ia diketahui bekerja sebagai satpam di salah satu klub penari telanjang di Tilburg, Belanda.
Dikutip dari Life Afer Football, eks pemain Pelita itu mengungkap ia menghadapi masalah keuangan yang sangat pelik. Van Beukering mengatakan bahwa ia pergi dari surga menuju ke neraka.
Baca Juga: Selain Ole Romeny, PSSI Dikabarkan Incar Satu Penyerang Keturunan Lainnya
Itu gambaran van Beukering mengenai kehidupannya pasca tak lagi menjadi pemain sepak bola. Ia menuturkan kadang hanya memiliki 50 euro atau setara Rp879 ribu untuk kebutuhan rumah tangganya selama satu minggu.
Van Beukering mengaku selama 4 tahun, ia hanya bisa memberikan uang 50 euro untuk istri dan ketiga anaknya selama seminggu.
Sebelum menjadi satpam di klub malam itu, van Beukering sempat menjadi pelatih dan merangkap pemain di klub Sportclub Silvolde. Pada musim 2017/18, ia sempat jadi pelatih di klub kasta ketiga Belanda, MASV.
Lalu pada musim 2019/20, van Beukering tercatat menjadi pelatih klub kasta keempat Belanda, SC Veluwezoom. Selain sebagai satpam klub malam, Van Beukering mengaku mendapat tambahan uang dengan bekerja sebagai instruktur olahraga lansia di tempat tinggalnya.
Apakah sampai saat ini ia masih bekerja sebagai klub malam? Kuat dugaan van Beukering masih berprofesi sebagai satpam klub striptis.
Dari penelurusan, tidak ada kabar terbaru mengenai van Beukering. Media Belanda terakhir meliput kehidupannya pada 2022 lalu.