"Kami perlu lebih kejam, kami rapi dan tertata dalam membangun serangan, tetapi kami perlu menyakiti lawan," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Albania, Sylvinho, mengakui keunggulan Italia.
“Sayang sekali kami tidak bisa bertahan. Tidak mudah karena mereka adalah tim yang bagus. Jika kami tidak kebobolan gol kedua, maka itu adalah pertandingan yang bagus untuk kami. Sayangnya, kami tidak bisa menahan serangan Italia dan itu adalah 25 menit yang sulit bagi kita," katanya.
Albania, kuda hitam di Grup B yang mendapat dukungan suporter sebanyak dua pertiga penonton di stadion, mencetak sejarah gol tercepat di turnamen Euro lewat gol Nedim Bajrami di 23 detik.
Gol tersebut datang dari kesalahan lemparan ke dalam Federico Dimarco menuju kotak penalti Italia namun langsung dipotong oleh Bajrami yang memanfaatkan peluang dan melepaskan tembakan melewati Gianluigi Donnarumma.