Suara.com - Pelatih Filipina Tom Saintfiet ogah menjadikan kondisi Lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang jelek alasan kekalahan timnya melawan Timnas Indonesia. Menurutnya, Stadion GBK bukan San Siro, markas AC Milan di Italia yang secara kualitas sangat baik.
Filipina harus menyerah 0-2 dalam pertandingan pamungkas Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (11/6/2024) malam WIB. Gol dicetak oleh Thom Haye dan Rizky Ridho.
Kondisi lapangan yang digunakan dalam pertandingan tersebut bisa dibilang jelek. Sempat diguyur hujan sebelum laga, terlihat di beberapa titik kondisi rumput tidak sempurna.
Sebenarnya kritikan soal rumput Stadion GBK ini sudah dilakukan sejak Timnas Indonesia melawan Irak pada Kamis (6/6/2024). Beberapa hari setelah laga itu ternya belum terlihat adanya perbaikan.
Namun, Tom Saintfiet tidak mau menjadikan masalah tersebut sebagai alasan kekalahan timnya. Menurutnya, Filipina juga bisa menang di lapangan dengan kondisi tersebut.
“Saya tidak ingin membuat alasan soal kualitas lapangan. Saya rasa lapangannya sama saja, tidak ada bedanya, kami bisa menang atau kalah di lapangan ini,” kata Tom dalam konferensi pers usai laga.
“Para pemain saya juga jatuh dan berlari di lapangan ini. Lapangan tetaplah lapangan,” jelas pelatih asal Belgia itu.
Tom Saintfiet mencoba memaklumi kondisi rumput Stadion GBK yang tak sempurna. Bagi dirinya, markas Timnas Indonesia bukan San Siro yang memang sudah teruji kualitasnya.
“Jadi intinya lapangan oke, ini bukan San Siro. Jadi tidak ada masalah dengan lapangan,” pungkasnya.
Baca Juga: 3 Kekurangan Timnas Indonesia yang Wajib Diperhatikan Usai Taklukkan Filipina