Wasit Hadi Suroso Korban Pengeroyokan Dihukum Seumur Hidup, Terkenal Mafia Bola Jateng?

Selasa, 11 Juni 2024 | 09:27 WIB
Wasit Hadi Suroso Korban Pengeroyokan Dihukum Seumur Hidup, Terkenal Mafia Bola Jateng?
Turnamen antarkampung atau tarkam kembali memakan korban. Kali ini seorang wasit asal Jawa Tengah bernama Hadi Suroso menjadi korban pengeroyokan pemain dalam final Piala Bupati Kabupaten Semarang di Lapangan Bener, Minggu (2/6/2024) sore. [Instagram @forumwasitindonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asprov PSSI Jateng mengeluarkan putusan terkait kericuhan yang berujung pengeroyokan wasit dalam turnamen antarkampung atau tarkam Piala Bupati Semarang.

Total PSSI Jateng melalui sidang Komisi Disiplin (Komdis) mengeluarkan setidaknya 10 surat putusan, Senin (10/6/2024).

Wasit yang jadi korban pengeroyokan, Hadi Suroso juga tak luput dari sanksi berat.

"Larangan menjadi perangkat pertandingan sepakbola dalam naungan PSSI selama seumur hidup," dalam rilis putusan yang dilansir dari laman PSSI Jateng, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga: Wacana 8 Pemain Asing di Indonesia Bikin Gaduh, Liga Malaysia dan Thailand Ternyata Lebih Banyak

Sementara jenis pelanggaran Hadi Suroso adalah tanggung jawab pada penerbitan administrasi pendukung terselenggaranya kegiatan serta kewenangan dalam menugaskan perangkat pertandingan.

"Keputusan menghukum Askab PSSI Semarang dengan saudara Hadi Suroso selaku ketua berupa teguran keras dan diminta menjaga etika berorganisasi serta memperbaiki tata kelola organisasi Askab PSSI Semarang," tambah pernyataan tersebut.

Dalam unggahan akun Instagram @Pengamatsepakbola, tak sedikit warganet yang mengaitkan sanksi tersebut dengan tingkah laku Hadi Suroso.

"Wasitnya sudah terkenal mafia di Askab bang jadinya pantas kalau seumur hidup," tulis @bayuadi***.

"Aksi selalu menimbulkan reaksi. Gak mungkin pemain mukulin kalau wasitnya fair fair aja. Setelah ditelisik lebih lanjut, memang ada permainan disana," tulis @king***.

Baca Juga: PSSI Masih Punya Utang Puluhan Miliar, Erick Thohir: Kami Cicil

"Wasitnya ketua Askab, seharusnya secara etika gak boleh bertugas pasti multitafsir dan sarat kepentingan. Makanya di hukum seumur hidup," timpal @sepakbo***.

"YTTA aja bang, kalo orang askab sptnya udah paham beliau ini gmn kinerjanya," balas @lulut***.

"Wasitnya terkenal mafia bro.. Yang dia pimpin pasti rusuh," timpal @enjang***.

Sementara itu, Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng Ismu Puruhito menjelaskan, keputusan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Kode Disiplin PSSI.

"Hal tersebut tertuang di Kode Disiplin PSSI 2023 Pasal 50 ayat 1 dan ayat 2, pasal 68 dan 69 tentang tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan serta kegagalan panitia dalam menjalankan tanggung jawab," kata Ismu dilansir dari laman resmi PSSI Jateng, Selasa (11/6/2024).

Ismu juga mengatakan bahwa langkah tegas ini diharapkan mampu menyadarkan semua pelaku sepakbola di Jawa Tengah.

"Langkah tegas yang ditempuh Komdis Asprov PSSI Jateng untuk menciptakan sepakbola yang aman, nyaman dan fair play serta membantu Pemerintah menciptakan situasi kondusif. Semoga hukuman tersebut dapat membuat efek jera bagi yang bersangkutan dan menjadi pengingat bagi seluruh insan sepakbola Jawa Tengah untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencederai fairplay," tegas Ismu yang juga mantan wartawan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI