Suara.com - Tiga tim promosi untuk Liga 1 musim depan, Malut United, PSBS Biak dan Semen Padang layak dinantikan kiprahnya. Dua dari tiga klub tersebut tampak serius untuk bisa kompetitif mengarungi kerasnya kompetisi top flight Liga Indonesia musim depan.
Setelah berhasil naik ke kasta tertinggi, performa apik mereka di Liga 2 musim lalu tentu perlu dilanjutkan dengan persiapan matang untuk bersaing di Liga 1 2024/2025.
Dua dari tiga tim ini sudah aktif merekrut pemain baru, sementara satu tim relatif masih 'adem ayem'.
PSBS Biak
Baca Juga: 3 Pilar Timnas Indonesia yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Filipina, Ancaman Nyata buat The Azkals
PSBS Biak cukup aktif di bursa transfer jelang bergulirnya musim baru. Sebagai juara Liga 2 2023/2024, mereka siap mewakili Tanah Papua di Liga 1 musim depan.
Tim berjuluk Badai Pasifik ini telah menunjuk mantan pemain Real Madrid, Juan Esnaider, sebagai pelatih dan merekrut empat pemain asing, Jonata Machado dari Brasil, Abel Arganaraz (Argentina), Williams Lugo (Venezuela), serta Julian Velazquez (Argentina).
Kehadiran para legiun asing dari Amerika Latin ini membuat kiprah PSBS di musim depan sangat layak ditunggu.
Semen Padang
Dibandingkan dua tim promosi lainnya, Semen Padang nampak belum terlalu menunjukkan kengototan di bursa transfer. Hingga kini, belum ada rekrutan baru yang diumumkan untuk musim 2024/2025.
Baca Juga: Irak Bakal Serius Tundukkan Vietnam, Janji Manis Eks Manchester United untuk Timnas Indonesia
Pergerakan tim asuhan Hendri Susilo ini layak dinantikan, terutama dengan rencana penggunaan delapan pemain asing di Liga 1 musim depan.
Semen Padang harus merekrut pemain-pemain terbaik agar tetap bertahan di kasta tertinggi, mengingat pengalaman mereka terdegradasi pada 2017 dan 2019.
Di era Liga 1, tim berjuluk Kabau Sirah ini belum pernah bertahan dua musim berturut-turut di kasta tertinggi.
Malut United
Pergerakan Malut United menyambut Liga 1 2024/2025 cukup menarik.
Sebagai tim promosi, tim asuhan Imran Nahumarury ini menunjukkan ambisinya dengan merekrut empat pemain lokal, Muhammad Fahri, Manahati Lestusen, Wahyu Prasetyo dan Safrudin Tahar.
Wahyu Prasetyo sendiri sebelumnya cukup jadi langganan masuk skuad Timnas Indonesia. Selain eks PSIS Semarang itu, Manahati Lestusen juga punya caps yang lumayan bersama Timnas Indonesia, meskipun belakangan ia terlupakan di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Kontributor : Imadudin Robani Adam