Suara.com - Efek kompetisi selesai, ramai-ramai pemain Liga 1 bermain tarkam, salah satunya si kembar Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa yang disorot netizen karena doyan saweran.
Tarkam jadi tempat mengadu nasib para pesepak bola dalam negeri pasca berlalunya kompetisi resmi Tanah Air, tak terkecuali bagi pemain berlabel tim nasional.
Seperti halnya yang terjadi pada Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa, dua pemain ini turut meramaikan kancah persepakbolaan tarkam.
Momen yang tak lepas dari pantauan netizen Tanah Air, sampai-sampai detail kecil pun diwartakan oleh mereka lewat sebuah video.
Baca Juga: Irak Buka Kans Turunkan Pemain Pelapis saat Hadapi Timnas Indonesia, Meremehkan?
Salah satunya soal saweran bagi pemain dalam tarkam, akun TikTok @dahlahmlsbgtt membagikan momen menarik tersebut lewat unggahannya.
Dalam sebuah video yang memperlihatkan Bagus dan Bagas bermain di tarkam, kedua pemain ini juga tak melewatkan momen menerima saweran.
"Ternyata pemain liga juga mau saweran, wkwkwk. Harus tidak minta semua, yang satu iri," tulis akun TikTok @dahlahmlsbgtt.
Momen tersebut terlihat saat Bagus dan Bagas berlari ke arah pinggir lapangan untuk menyapa para penonton yang menyaksikan pertandingan.
Bagus sejatinya cuma berlari kecil, namun saat ada penonton yang memberi saweran, ia pun tak segan untuk menerimanya sambil tersenyum lebar.
Sementara Bagas Kaffa berhenti sejenak untuk minum, kejadian ini terjadi sebelum pertandingan tersebut berakhir rusuh dengan pemukulan pemain ke wasit.
Kompetisi tarkam atau antarkampung menjadi alternatif kebanyakan pemain Indonesia, khususnya mereka yang kualitasnya sudah menurun.
Hingga gagal bersaing di kasta teratas kompetisi Tanah Air, sehingga tarkam menjadi pilihan selain karena alasan lain seperti mencari hiburan.
Meski begitu, tarkam tak selalu menampilkan sesuatu yang menghibur, seperti yang baru-baru ini terjadi di Semarang.
Tepatnya di Piala Bupati Semarang, final sepak bola Bener Bersatu Cup 2024 yang berakhir dengan kerusuhan pemain, Minggu (2/6/2024).
Pemain-pemain berlabel Liga 1 dan tim nasional secara brutal mengeroyok wasit karena merasa tak puas dengan keputusannya.
Rasa tidak puas itu menjalar sampai ke penonton yang menggila saat mengejar wasit untuk kemudian dikeroyok sampai mengalami luka.
Dan pemain yang dimaksud antara lain Bayu Pradana, Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa, pemain Barito Putera yang tampil di ajang di atas.
Tepatnya di laga PS Putra Bati Ds Patemon vs PS Ar Rafi Ampil Kab Boyolali di Lapangan Pule, Kcamatan Tengaran.
Hingga saat ini proses penyelidikan masih dilakukan oleh Penyidik Polres Semarang yang turun tangan menangani perkara ini.
Kontributor: Eko