Suara.com - Tak ada yang tahu nasib seseorang, terutama pesepak bola. Salah satunya adalah gelandang Barito Putera, Bayu Pradana, yang sempat menjadi andalan Timnas Indonesia dan kini jadi pesakitan karena diduga pukul wasit di Tarkam.
Dugaan pemukulan terhadap wasit di turnamen antar kampung (tarkam) itu menimpa Bayu Pradana setelah banyaknya laporan dan video yang tersebar di media sosial.
Dilansir dari akun Instagram @forumwasitindonesia, pemain berusia 33 tahun itu mendapat kartu merah dari wasit di final Piala Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3.
Karena tak terima mendapat kartu merah, disebutkan Bayu Pradana melakukan protes berlebihan hingga memukul serta menendang wasit.
Baca Juga: Menghitung Perolehan Poin FIFA Timnas Indonesia Jika Berhasil Kalahkan Irak, Melesat Naik!
Tak cukup sampai di situ saja, disebutkan Bayu Pradana juga memprovokasi pemain hingga membuat kericuhan yang juga melibatkan penonton.
Karena kejadian ini, Bayu Pradana pun dipolisikan oleh korban dan namanya menjadi sasaran hujatan netizen dalam satu hari ke belakang.
Terpantau di akun Instagram-nya, @bayu13pradana, banyak netizen memberikan komentar sinis terhadap perbuatan mantan pemain Mitra Kukar tersebut.
Apa yang dialami Bayu Pradana ini seperti antiklimaks dalam karier sepak bolanya. Pasalnya, ia pernah menjadi pujaan dan punya rekam jejak apik yakni menjadi kapten bagi Timnas Indonesia.
Jadi Andalan di Timnas Indonesia
Baca Juga: Erick Thohir Lobi Luhut, Minta Atletik Pindah dari Stadion Madya Demi Timnas Indonesia
Bayu Pradana mencuri perhatian pecinta sepak bola Tanah Air kala dirinya membela Mitra Kukar. Saat itu, ia membawa timnya menjuarai Piala Sudirman 2015.
Sejak penampilan apiknya bersama Mitra Kukar itu, Bayu Pradana pun dilirik Timnas Indonesia era Alfred Riedl. Pada tahun 2016, ia melakoni debutnya bagi tim Garuda senior.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu terus jadi andalan di lini tengah bersama Evan Dimas. Salah satunya saat Timnas Indonesia tampil di Piala AFF 2016.
Bayu Pradana selalu tampil menjadi starter di lini tengah Timnas Indonesia pada gelaran Piala AFF 2016 hingga menembus babak final.
Setelah Alfred Riedl tak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, Bayu Pradana tak kehilangan tempat begitu saja. Ia tetap menjadi andalan bagi tim Merah Putih di bawah kepelatihan Luis Milla.
Di bawah arahan pelatih asal Spanyol itu, Bayu Pradana tampil di berbagai laga uji coba seperti melawan Fiji, Islandia, Mauritius, Puerto Rico, dan lain sebagainya.
Selepas periode kepelatihan Luis Milla, Bayu Pradana tetap jadi pilihan di lini tengah Timnas Indonesia, yakni saat ditukangi Bima Sakti dan Simon McMenemy.
Barulah di era Shin Tae-yong, pemain yang juga pernah bermain untuk Persis Solo ini tak lagi dilirik dan tak lagi dipanggil ke Timnas Indonesia.
Sejak debutnya pada 2016 bagi Timnas Indonesia itu, Bayu Pradana tercatat sudah mencatatkan 22 penampilan tanpa menyumbangkan gol dan assist.
Kontributor: Felix Indra Jaya