Suara.com - Penantian Dedi Kusnandar, yang akrab disapa Dado, meraih gelar Liga 1 bersama Persib berakhir di musim ini. Maung Bandung merebut gelar kompetisi kasta tertinggi di Indonesia usai mengalahkan Madura United dengan agregat 6-1 di final Championship Series BRI Liga 1 2023/24.
Dado turut mengantar Persib memenangi laga kandang di Si Jalak Harupat dengan skor 3-0. Begitu pula di leg kedua di markas Madura United dengan skor 3-1.
Bagi Dado, keberhasilan Persib memenangi gelar seperti mimpi jadi kenyataan. Ia harus berjuang dan menanti kesempatan yang tepat selama sembilan tahun sejak bergabung di klub kebanggaanya pada 2015.
Meski performanya selama berseragam Maung Bandung naik turun, pemain yang kini berusia 32 tahun akhirnya pecah telur di tahun 2024 dengan meraih prestasi tertinggi.
Baca Juga: 3 Pemain yang Pantas Direkrut Persib Bandung untuk Pertahankan Gelar Liga 1 Musim Depan
“Ya akhirnya melepas dahaga setelah penantian panjang sembilan tahun bermain di Persib bisa juara. Setelah banyak drama dalam perjalanan saya di Persib, pastinya bahagia dan bangga,” kata Dado dikutip laman Liga Indonesia Baru, Selasa (4/6/2024).
Dado merupakan prodak lokal pemain binaan Persib meski sempat memperkuat Pelita Jaya, Arema FC, dan beberapa tim lain.
Dado, sapaannya ingin kembali berprestasi di tahun-tahun selanjutnya. Persib akan dihadapkan pada Kompetisi Asia mulai akhir Juli nanti, sebuah tantangan besar bagi pemain berusia 32 tahun itu.
“Pastinya ingin lebih baik terus untuk manantang diri sendiri apalagi Persib tahun depan bermain di kompetisi Asia, itu yang kita pemain Bobotoh tunggu-tunggu,” ungkap Dado.
Perjuangan Tanpa Lelah Dado, Pernah Jadi Ballboy Hingga Jalan Kaki dari Bandung ke Jatinangor
Baca Juga: Juara Liga 1, 3 Pemain Persib Bandung yang Mungkin Bisa Dicoba Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Menjadi seorang pemain sepak bola profesional adalah mimpi banyak anak di Indonesia. Dengan perjuangan yang tidak mudah, banyak dari mereka yang berhasil mewujudkan mimpi tersebut dan Dado adalah salah satunya.
Pemain kelahiran 23 Juli 1991 itu kini sudah sembilan tahun menjadi andalan Persib, dan musim ini ia berhasil meraih gelar bersama Maung Bandung.
Pengalaman yang penuh suka dan duka dialami pemain 28 tahun itu untuk mewujudkan mimpinya sebagai pengolah si kulit bundar.
"Awalnya, saat usia 11 tahun momen yang tak terlupakan. Jalan kaki dari Bandung ke Jatinangor karena tidak ada ongkos harus jalan kaki, sampai rumah sore hari," kata Dado dikutip dari laman resmi Persib, Rabu 15 April 2020.
Cita-cita ingin membela Persib seperti para seniornya di SSB UNI membuat Dado semakin termotivasi. Lelah yang dirasakan ketika berlatih tak pernah menyurutkan semangatnya.
Menurut Dado, di tengah segala keterbatasan, keluarganya mendukung penuh tekadnya untuk menjadi pemain sepak bola profesional.
Waktu berlalu, dan Ia pun tak pernah menyangka kerja kerasnya saat berlatih membawanya masuk ke tim Persib yunior dan menjadi ballboy pada setiap laga tim berjuluk Maung Bandung.
Prestasi mulai diraih Dado ketika membawa Pelita Jaya U-21 menjadi juara ISL U-21 2008-2009. Saat itu, Dado juga dinobatkan menjadi pemain terbaik.
Ia kemudian bergabung dengan tim utama Pelita Jaya, dan sempat hijrah ke Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya, sebelum akhirnya kembali ke Persib.
"Awalnya berat, tapi dinikmati saja. Mimpi dan harapan membuat saya tetap berusaha keras. Semoga mimpi bawa Persib juara dapat saya wujudkan," kata Dado pada tahun 2020 lalu.