Suara.com - Sekjen PSSI Yunus Nusi memastikan pemain keturunan tidak pernah meminta bayaran buat membela Timnas Indonesia. Menurutnya, mereka yang dinaturalisasi bermain sepenuh hati untuk skuad Garuda.
Hal ini disampaikan Yunus Nusi menjawab pertanyaan anggota Komisi X DPR RI soal pemain naturalisasi.
Seperti diketahui, PSSI sedang melakukan proses terhadap dua pemain keturunan Calvin Verdonk dan Jens Raven.
"Alhamdulillah, mereka ini tidak pernah meminta atau berkeinginan untuk diberikan kompensasi," ujar Yunus Nusi di Gedung DPR RI, Senin (4/6/2024).
Baca Juga: Adab Pengawal Timnas Indonesia Jadi Sorotan saat Ada Fans Ingin Berikan Hadiah ke Shayne Pattynama
Lebih lanjut, Yunus menceritakan bagaimana cara PSSI mendatangkan pemain keturunan.
Selain mendapat persetujuan pemain, proses naturalisasi juga harus mendapat restu dari orang tau pemain.
Dari sebagian besar pemain yang didatangi orang tua atau pun kakek-neneknya antusias jika anaknya bisa membela Timnas Indonesia.
"Tim kami yang datang berkunjung ke Belanda langsung mendatangi orang tua pemainnya, bahkan keinginan untuk kembali ke Indonesia dan memperkuat Timnas Indonesia itu lebih kepada keinginan orang tua atau kakek neneknya," jelas Yunus Nusi.
"Itu komunikasi PSSI dengan orang tua para pemain naturalisasi. Tidak satu pun dari mereka meminta kompensasi, nilai, atau yang lain-lain dan itu sangat berarti dan berharga untuk kami," ucapnya.
Baca Juga: Aturan Berubah, Jay Idzes Bisa Tanpa Hambatan Jadi Orang Indonesia Pertama Tampil di Serie A Italia
Sebelumnya memang sempat beredar bahwa ada satu pemain keturunan meminta bayaran agar menjadi WNI. Sosok yang dirumorkan tersebut adalah Justin Hubner pada April 2023.
Akibat dugaan itu, naturalisasi Justin Hubner molor.
Pemain keturunan Makassar, Sulawesi Selatan, itu baru resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Desember tahun lalu.