Suara.com - Para pemain klub Liga 1 ramai-ramai bikin postingan di sosial media dengan hastag Legacy not Piracy. Sontak hal itu menarik perhatian publik. Lantas, Legacy not Piracy artinya apa?
Bermula dari pemain PSIS Semarang, Alfeandra Dewangga mengunggah video berisi meminta dukungan lalu diberi hastag Legacy not Piracy. Postingan tersebut diresponoleh pemain PSIS lainnya. Akhirnya terjadi efek bola salju di mana hastag Legacy not Piracy jadi trending.
Arti Legacy not Piracy
Efek bola salju dari hastag Legacy not Piracy akhirnya menjadi pertanyaan publik. Mereka bertanya-tanya Legacy not Piracy artinya apa dan konteks masalahnya apa?
Secara harfiah, Legacy not Piracy berarti Warisan bukan Pembajakan. Maka, jika kita artikan lebih jauh, Dewangga sedang melakukan kampanye, sebuah ajakan untuk bergabung dalam gerakan anti pembajakan. Setelah dimulai dari Dewangga, klub-klub liga 1 pun ikut mengunggah konten bertagar Legacy Not Piracy.
Baca Juga: Bandung Lautan Biru, Berikut Ini Rute Lengkap Pawai Persib Juara BRI Liga 1
Ada dua klub yang sudah melakukannya, yakni Dewa United dan PSIS Semarang. Hal ini semakin membuat publik penasaran, ada apa di balik hastag tersebut? Ada masalah apa dengan Liga 1?
Makna Kampanye Legacy not Piracy
Hastag Legacy not Piracy menjadi misterius ketika konteks sebenarnya masih belum diungkap oleh Dewangga dan teman-temannya. Akan tetapi, sejumlah pihak sudah membicarakan bahwa hastag tersebut kemungkinan besar bermakna ajakan untuk anti pembajakan terutama soal penjualan jersei sepakbola yang mereka kenakan.
Belum lama ini sudah diketahui bahwa ketiga tim liga 1, yakni Dewa United, PSIS Semarang, dan Persik kediri akan menggunakan DRX Wear sebagai produsen jersei mereka.
PSIS berpisah dengan produsen jersey asal Tangerang, Riors setelah tujuh tahun bekerja sama. Sedangkan Persik Kediri berpisah dengan apparel kenamaan Spanyol, Kelme.
PSM Makassar juga bergabung dengan tiga klub lainnya mengenakan jersei produksi DRX Wear, meski sebelumnya mereka menggunakan produk milik sendiri, Rewako.
Sehubungan dengan itu, hastag Legacy not Piracy bermaksud mengajak semua orang untuk memerangi pembajakan terhadap jersey mereka. Mereka ingin orang-orang mengenakan jersey dari produsen resmi mereka.
Jersey produksi DRX menerapkan teknologi NFC. Dengan teknologi tersebut, kamu bisa melakukan scan kode QR melalui smartphone untuk mengetahui apakah jersey yang kamu beli asli atau palsu. Itulah bagaimana pemain mengajak memerangi pembajakan jersey.
Dikutip dari postingan reels di Instagram drxwear, tertulis di caption, "Dalam setiap benang jersey resmi, ada kebanggaan dan semangat yang kita warisi. Dukunglah dengan bangga." Postingan ini disertai dengan hastag Legacy not Piracy dan hastag Warisan Sepakbola Indonesia.
Demikian penjelasan arti Legacy Not Piracy, kampanye yang dicetuskan klub Liga 1 hingga trending di media sosial.
Kontributor : Mutaya Saroh