Suara.com - Timnas Irak siap melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Indonesia, 6 Juni 2024 mendatang. Pelatih Irak, Jesus Casas kembali jadi sorotan setelah memanggil tiga kiper muda minim pengalaman untuk laga ini.
Jesus Casas membuat kejutan saat memanggil empat penjaga gawang untuk memperkuat Timnas Irak melawan Timnas Indonesia pada laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Menariknya, tiga di antara kiper ini berusia muda dan minim pengalaman internasional. Tiga nama yang dimaksud yakni Kamil Saad, Hussein Hassan, dan Ali Kazem.
Berbeda dengan Jalal Hasan yang sudah mengoleksi 81 caps, ketiganya sama-sama belum pernah mengukir penampilan bersama skuad Singa Mesopotamia --julukan Timnas Irak.
Baca Juga: Exco PSSI Tanggapi Hubungan STY dan Elkan Baggott yang Lagi Panas
Pelatih kiper klub lokal Irak Al Zawraa, Alaa Gatea, berharap Jalal Hasan tetap menjadi pilihan utama.
Pasalnya, di usianya yang telah menginjak 33 tahun, kiper Al-Zawraa ini sedang berada dalam puncak kariernya.
“Hassan telah mencapai puncak levelnya saat ini. Sebagai penjaga gawang, secara teknis dia stabil dan memiliki pengalaman yang matang. Saya bicara masalah ini bukan karena dia adalah kiper Al-Zawraa,” kata Alaa Gatea dikutip dari media Irak, Winwin, Kamis (30/5/2024).
“Kalaupun dia bermain bersama klub lainnya, saya akan tetap mengatakan hal yang sama. Bahwa angka dan statistik adalah dasar dari pekerjaan setiap penjaga gawang di dunia,” imbuhnya.
"Akan jadi keputusan aneh jika pelatih Irak memainkan salah satu dari tiga kiper muda itu. Meski Irak sudah lolos (ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia), itu terlihat seperti meremehkan lawan (Timnas Indonesia)."
Baca Juga: Reaksi Maarten Paes Usai Belum Bisa Perkuat Timnas Indonesia, Terganjal Sidang CAS
Selain itu, pelatih yang pernah memperkuat Timnas Irak ini juga menegaskan kualitas Jalal Hasan yang lebih oke ketimbang tiga penjaga gawang lain. Oleh karena itu, tak ada alasan lain untuk melakukan eksperimen dengan memasang kiper muda.
“Hassan memaksa pelatih mana pun untuk memasangnya jadi starter, baik di Al-Zawraa maupun Timnas Irak. Dia adalah kiper yang sangat berkomitmen dalam latihan dan diet,” katanya.
“Dalam hal ini, Jalal Hasan tentu lebih baik dari pemain berusia 20 tahun. Saya berharap, dia bisa menjauhkan diri dari cedera sehingga dapat melanjutkan penampilan terbaiknya,” tukas sang pelatih kiper.