Suara.com - Gerakan dan seruan All Eyes on Rafah bergema di berbagai media sosial (medsos) bersamaan dengan kecaman netizen dunia terhadap Israel.
Seruan All Eyes on Rafah berawal ketika Israel menyerang Rafah pada Februari 2024 lalu. All Eyes On Rafah juga menggambarkan bagaimana serangan Israel ke kota di Palestina itu.
Sederet tokoh maupun atlet pun ikut serta dalam seruan itu, termasuk bek Arsenal, William Saliba.
Pemain asal Perancis berusia 23 tahun itu ikut mengunggah gambar All Eyes on Rafah melalui Instastory @w.saliba4.
Baca Juga: All Eyes on Rafah Menggema di X, Anak Tanpa Kepala Jadi Simbol Kekejaman Israel
Sontak saja, unggahan itu membuat Saliba banjir pujian warganet yang membanjiri kolom komentar di unggahan terakhir sang pemain.
"Saliba support Palestine," tulis @_anwar****.
"Huge respect Palestina," balas @waad****.
"Alhamdulelah for everything," timpal @gabri****.
"Love your story," tulis @aadil***.
Baca Juga: Israel Makin Menjadi-jadi Gempur Rafah, Terkini 35 Orang Tewas
Sementrara dikutip dari Aljazeera dan Guardian, serangan udara Israel menyebabkan 45 orang tewas hingga Selasa (28/05/2024). Sebagian besar korban yang tewas didominasi oleh wanita dan anak-anak. Angka ini bertambah 10 dibanding korban tewas yang terdata sehari sebelumnya.
Para pemimpin dunia langsung mengecam pengeboman Israel yang mengenai kamp pengungsi zona aman Rafah.
Rekaman mengenai anak-anak yang tewas terbakar dan potongan tubuh menuai kecaman yang lebih luas dari petinggi internasional, bahkan sekutu Israel sekalipun.
Laporan dari Kantor Berita Anodolu, serangan Israel pada Minggu (26/05/2024) berlangsung di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan.