Suara.com - Bojan Hodak adalah pelatih sepak bola yang kini dikenal karena menangani salah satu tim raksasa Indonesia, Persib Bandung.
Bahkan tinggal dua langkah lagi ia bisa mencatatkan sejarah di sepak bola Indonesia. Ya, Hodak mengantarkan Persib ke final Liga 1 2023/24.
Akan ada dua laga final yang dilewati Persib melawan Madura United. Pertama pada Minggu (26/5/2024) dan Jumat (31/5).
Biodata Bojan Hodak
Baca Juga: Tolak Remehkan Madura United, Nick Kuipers: Persib Harus Kerja Keras Buat Juara BRI Liga 1
Bojan Hodak lahir di Zagreb, Yugoslavia (kini Kroasia) pada 4 Mei 1971. Ia merupakan mantan pesepak bola profesional yang pensiun pada 2002 silam.
Lahir dan dibesarkan di keluarga militer, Ayah dan saudaranya merupakan tentara. Kendati begitu, Bojan tetap lekat dengan dunia olahraga.
Saat masih kecil Bojan menggeluti berbagai olahraga, terutama bola basket dan sepak bola. Tetapi Bojan tidak pernah berniat untuk menjadikan kedua olahraga itu sebagai hal yang serius.
Namun saat usianya 16 tahun, Hodak bermain untuk klub lokal NK Trnje. Di waktu yang sama, ia juga memutuskan lebih fokus ke sepak bola.
Perjalanan Karier sebagai Pemain
Baca Juga: Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Final BRI Liga 1: Skor, H2H, Live Streaming
Setelah belajar sepak bola di akademi NK Trnje, Bojan memulai karir profesionalnya dengan klub Kroasia, NK Vrapce.
Setelah membela beberapa klub asal Kroasia lainnya seperti Hrvatski Dragovoljac dan Ponikve, Bojan Hodak mulai merantau ke Asia pada 1997.
Ia sempat membela klub Singapura, Balestier Central dan Jurong FC, lalu ke Hong Kong Rangers. Sempat kembali ke Jurong FC, Hodak pulang ke NK Trnje dan pensiun di sana pada 2002.
Karier sebagai Pelatih
Setelah Bojan Hodak gantung sepatu pada tahun 2002, klub pertama yang dia latih ialah UPB-MyTeam di Malaysia. Masa kerjanya di sana berlangsung sejak 2006 hingga 2009. Salah satu pencapaian terbaiknya ialah meraih runner-up Liga Primer Malaysia musim 2007.
Bojan lalu mendapatkan tantangan baru untuk mengawali karier kepelatihannya di Liga Kamboja. Dia dikontrak Phnom Penh Crown pada tahun 2010. Sayangnya, meski sukses meraih gelar juara Liga Kamboja 2011, masa kerjanya tak berlangsung lama.
Sebab, dia mengakhiri masa jabatannya pada 2011 karena mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten pelatih di klub raksasa China, Shandong Luneng.
Setelah itu, Bojan Hodak kembali melatih klub Malaysia saat direkrut Kelantan pada tahun 2012. Bahkan, dia juga sempat ditunjuk untuk melatih Johor Darul Takzim pada 2014.
Bersama JDT, Hodak sukses meraih dua gelar juara, yakni Liga Super Malaysia 2014 dan Malaysia Charity Shield 2015, serta menjadi runner-up Piala Malaysia 2014.
Setelah sempat melatih cukup lama di Negeri Jiran, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya menunjuknya sebagai pelatih timnas Malaysia U-19.
Pekerjaannya bersama tim muda Harimau Malaya cukup lama, karena membentang selama tahun 2017 hingga 2019. Ada sejumlah gelar yang sukses dipersembahkan Hodak bersama timnas Malaysia U-19, salah satunya yakni Piala AFF U-19 2018, serta runner-up Piala AFF U-18 2017.
Pada tahun 2020, Hodak sempat melatih PSM Makassar, tapi mengakhiri kontraknya lebih cepat dan menerima tawaran menjadi nakhoda Kuala Lumpur City.
Sukses membawa Kuala Lumpur City menjuarai Piala Malaysia 2021, Bojan pindah ke Persib Bandung.
Prestasi Bojan Hodak
UPB MyTeam
Phnom Penh Crown
1x Liga Kamboja
Kelantan
1x Malaysia Super League
2x Malaysia FA Cup
1x Malaysia Cup
JDT
1x Malaysia Super League
1x Malaysia Charity Shield
Malaysia U-19
1x Piala AFF U-19 2018
Kuala Lumpur City
1x Malaysia Cup.
Kontributor: Aditia Rizki