Adab Xabi Alonso Jelang Final Liga Europa, Respek!

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 22 Mei 2024 | 19:07 WIB
Adab Xabi Alonso Jelang Final Liga Europa, Respek!
Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso merayakan bersama keluarganya setelah pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan FC Augsburg di Leverkusen, Jerman barat pada 18 Mei 2024. Bayer Leverkusen menjadi tim pertama dalam sejarah Bundesliga yang lolos satu musim tak terkalahkan setelah kemenangan kandang 2-1 atas Augsburg pada 18 Mei 2024 memperpanjang rekor musim mereka menjadi 51 pertandingan tanpa kekalahan. Sascha Schuermann / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso merasa tersanjung bisa beradu taktik dengan Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta yang lebih senior. Sebagai pelatih yang lebih muda, Alonso yang kini berusia 42 tahun mengaku sangat menghormati Gasperini yang berusia 66 tahun.

Di musim ini, Bayer Leverkusen bersinar di bawah komando Xabi Alonso. Pertama kali menukangi tim senior, pelatih asal Spanyol itu sukses membawa Die Werkself menjuarai Bundesliga dengan catatan mentereng, yaitu tidak terkalahkan.

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso melakukan selebrasi usai timnya memastikan gelar juara Bundesliga Jerman 2023/2024. [Ina Fassbender / AFP]
Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso melakukan selebrasi usai timnya memastikan gelar juara Bundesliga Jerman 2023/2024. [Ina Fassbender / AFP]

Sementara Gasperini yang menukangi Atalanta sejak 2016, belum pernah memenangi gelar bersama La Dea. Namun ia berhasil membawa timnya tiga kali tampil di final Coppa Italia dan kini final Liga Europa.

Secara prestasi, Gasperini mungkin kalah dari Alonso. Namun ia tetap dikenal sebagai pelatih jenius dan kaya pengalaman.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Final Liga Europa Atalanta vs Bayer Leverkusen, Live di TV Apa?

“Ini akan menjadi pertama kalinya saya memiliki kesempatan bertemu Gasperini dan ini adalah suatu kehormatan," kata Alonso.

"Mereka memiliki pelatih hebat dan pemain hebat seperti Gianluca Scamacca dan Charles De Ketelaere."

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa bermain melawan tim seperti itu, tim yang hebat."

Alonso dan Gasperini sama-sama dikenal sebagai pelatih yang gemar bermain dengan formasi 3-4-3. Dengan sistem yang memberi ruang bagi sebuah tim lebih fleksibel dalam mengubah pola dan strategi itu, pertandingan diprediksi bakal berlangsung menarik.

"Dengan sistem ini, kami bisa fleksibel, kami bisa berubah, tapi yang terpenting adalah kualitas para pemain, cara mereka membaca situasi," jelas Alonso.

Baca Juga: Final Liga Europa: Rekor Unbeaten 51 Pertandingan Bayer Leverkusen Tak Buat Atalanta Ciut

"Di Atalanta, mereka melakukan hal-hal istimewa dan ketika Anda menonton Atalanta Anda belajar banyak hal dan dari situ kami mencoba mempersiapkannya. Tapi sistemnya hanyalah sebuah gambar dan permainannya adalah sebuah film,” sambungnya dikutip laman resmi UEFA, Rabu (22/5/2024).

"Dalam lima tahun terakhir, Atalanta selalu mengembangkan ide-ide mereka. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan sukses di Italia dan Eropa. Namun kami telah menjalani banyak pertandingan di Jerman melawan tim-tim yang bermain serupa. Taktik, kecerdasan dan mentalitas akan dibutuhkan besok.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI