Suara.com - Inter Milan dikabarkan bakal dijual setelah disebut-sebut gagal bayar (galbay) utang, padahal berstatus sebagai kampiun Serie A alias jawara kompetisi tertinggi Liga Italia. Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak membandingkan situasi Nerazzurri saat ini dengan era Erick Thohir.
Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak mengatakan tidak mudah mengelola klub sepakbola level dunia seperti Inter Milan. Tak hanya faktor prestasi yang menjadi ukuran keberhasilan, aspek manajerial dan bisnis juga menjadi perhatian.
Nah, Inter Milan disebut-sebut akan berganti kepemilikan setelah memenangkan gelar scudetto ke-20. Pemilik sekarang, Suning Group gagal melunasi utang dan masih memiliki pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree Capital yang jatuh tempo pada 20 Mei 2024.
Baca juga: Kekayaan Rizky Ridho, Bek Timnas Indonesia yang Ngampus Pakai Mobil Rp900 Juta
Baca Juga: Profil Oxford United, Klub Erick Thohir yang Promosi ke Divisi Championship Inggris
Dengan perincian, sebanyak 275 juta euro merupakan utang pokok dan sisanya bunga selama tiga tahun. Menurut Fritz Simanjuntak, situasi Inter terkini beda ketika era Erick Thohir.
“Sedih setelah mengetahui hal itu. Sebab Inter Milan sangat dekat dengan masyarakat kita karena klub ini pernah dimiliki Erick Thohir, yang kini Ketua Umum PSSI," kata Fritz dalam keterangannya, Senin (20/5/2024).
"Saya coba membandingkan saat di era Erick Thohir yang memang membutuhkan waktu untuk membangun klub dari kondisi rugi menjadi punya nilai tinggi. Saya tahu, hal itu terjadi karena meski Erick cukup konservatif dalam mengelola, tetapi dia mampu memberikan stabilitas bagi masa depan klub, termasuk dari sisi finansial."
Dari berbagai sumber berita di Italia, disebutkan bahwa Steven Zhang selaku pemilik Inter sudah berupaya keras untuk mencari pinjaman ke berbagai pihak untuk melunasi utang tersebut. Zhang juga harus menginvestasikan uang pemasukan klub untuk membuat skuad Inter tetap kompetitif.
Sesuai kesepakatan saat pinjaman diberikan pada 2021, Oaktree memiliki hak untuk mengambil alih kepemilikan saham Suning di Nerazzurri. Menurut laporan, Oaktree siap untuk memulai proses pengambilalihan Inter segera setelah Suning gagal memenuhi kewajiban mereka.
Baca Juga: Erick Thohir Bicara Oxford United Promosi Peringkat ke Championship Liga Inggris
Baca juga: Respons Shin Tae-yong Soal Witan Sulaeman Pilih Pergi Haji Ketimbang Bela Timnas Indonesia
Laporan itu juga menulis bahwa tidak pernah ada indikasi bahwa perusahaan asal Amerika Serikat yang tidak berkecimpung di bisnis sepak bola ini berniat untuk menjadi pemilik baru Inter. Oaktree justru berniat untuk menjual klub dengan cepat.
Tentu saja pecinta Inter Milan berharap investor baru bisa kembali membawa klub baik secara finansial dan prestasi. Ini seperti ketika era Erick Thohir.